PWMU.CO – Berdakwah adalah bentuk taaruf hamba kepada Sang Penciptanya. Makna pencerahan dalam Muhammadiyah, berarti mengembalikan hakikat kepada siapa kita harus menyembah, mengembangkan dan memberdayakan umat, serta memperbaiki dan memaksimalkan gerakan Muhammadiyah.
Ketua Majelis Tabligh PP Muhammadiyah Ustadz Fathurrahman Kamal Lc MSi dalam acara Silaturahim Takmir Masjid dan Cops Mubaligh Muhammadiyah se-Malang Raya, di Masjid PB Soedirman, Malang, Ahad (18/12).
(Baca juga: Inilah Tabligh Akbar yang Benar-Benar Meriah)
“Misi yang diemban para pendakwah Muhammadiyah saat ini adalah memahamkan masyarakat akan tauhid yang tidak boleh menyimpang dari track (pakem)-nya. Dai Muhammadiyah harus menolak pluralisme agama (sintetisme, sinkritisme, dan revitalisme ajaran agama, red). Dai harus mengambil jalan sesuai yang dituliskan dalam Alquran,” ungkapnya.
Fathurrahman menambahkan, untuk menjadikan Islam sebagai the way of life, maka doktrin Islam harus disampaikan pada para calon mubaligh. “Pendoktrinan tersebut dapat dijalankan melalui dakwah budaya, sosial, iptek, lingkungan, dan kebangsaan.”
(Baca juga: 7 Peran yang Harus Dijalani Muballigh selain Berceramah)
Muhammadiyah dengan jargon ‘Islam Berkemajuan’, bukan berarti meninggalkan wahyu Allah dan mengedepankan akal. “Islam berkemajuan berarti tidak terhanyut dalam modernisasi, juga tidak tertinggal dalam keterbelakangan,” ujarnya. Karakter yang harus dimiliki umat Islam, sambungnya, adalah gerakan Islam yang komperhensif, menyangkut gerakan dakwah sosial, politik, dan seluruh dimensi masyarakat dalam ber amar ma’ruf dan nahi mungkar. (Assa)