PWMU.CO – TVMu Angkat Keunikan PTM Terbatas SDMM Gresik melalui Stasiun UAD Jogja di acara Covid-19 Talk on TV, Rabu (29/9/2021) pukul 14.00-15.00 WIB. Sebelumnya, sistem bernama lengkap Pointed Live Hybrid Learning itu diliput oleh Metro TV di acara News Line Metro TV (Selasa, 21/9/2021) dan Selamat Pagi Indonesia (Rabu, 22/9/2)
Di TVMu, Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ria Pusvita Sari MPd tampil bersama relawan dokter virtual dr Corina Primanda Rahman. Dipandu presenter Qonita, keduanya membahas tema: Pentingnya Vaksin sebagai Syarat Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Vita, sapaan akrab Ria Pusvita Sari, menjelaskan sebelum membuka PTM terbatas sejak 6 September 2021, sekolahnya telah tuntas melakukan vaksinasi pada 52 guru dan 11 karyawan. Hal itu sesuai surat edaran Majelis Dikdasmen Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, yang mensyaratkan adanya vaksinasi guru dan karyawan sebelum membuka PTM terbatas.
Sedangkan untuk 515 siswanya belum disuntik vaksin. Dia menjelaskan dua alasannya. Pertama, di Kabupaten Gresik belum ada program vaksinasi untuk anak umur di atas 12 tahun. Kedua, siswa SDMM yang berusia di atas 12 tahun baru 7 anak. Sehingga belum ada siswa SDMM yang disuntik vaksin Covid-19.
Sementara itu dr Corina menyarankan, sebelum membuka PTM terbatas, maka syarat yang harus dipenuhi adalah sudah dilakukannya vaksinasi bagi warga sekolah, yaitu guru dan karyawan, murid, serta wali murid. “Harusnya semuanya sudah vaksin,” katanya.
Selain itu Corina juga mensyaratkan adanya surat izin dokter spesialis anak bagi siswa yang mengikuti PTM terbatas. Ada lagi, syarat ketatnya: siswa yang SDMMmengikuti PTM tidak boleh bepergian ke mana-mana. “Hanya boleh ke sekolah saja,” ujarnya.
Soal Vaksin Anak
Tapi, kata Vita, soal vaksin siswa ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik dan Majelis Dikdasmen PWM Jatim tidak mensyaratkan. Dan karena belum ada siswa yang divaksin, maka dalam membuka PTM terbatas SDMM dengan mematuhi ketentuan baik dari pemerintah maupun Muhammadiyah.
Pertama, kuota siswa yang masuk kelas maskimal separuh dari jumlah siswa. Untuk itu, SDMM menggilir siswa yang belajar di sekolah dan yang di rumah berdasarkan sistem ganjil-genap nomor absen.
Dalam konsep ini, SDMM menggunakan Pointed Live Hybrid Learning yang memungkinan siswa yang di rumah dan di sekolah mendapat pelajaran sama di waktu yang sama. “Jadi guru kami tidak mengulang mengajar dua kali,” katanya.
Untuk sistem ini Vita mengaku memang ribet. Di kelas harus tersedia empat perangkat, yaitu kamera HP dengan tripodnya, dua laptop, dan LCD lengkap dengan layarnya. Keempat perangkat itu yang membuat pembelajaran berlangsung di dua alam sekaligus. “Alam nyata di kelas, dan alam maya (virtual) di rumah,” ujarnya dennen bercanda.
Dalam pandemi Covid-19 ini sebenarnya ada hikmah yang bisa diambil. Yaitu terjadinya percepatan penguasan teknologi informasi. “Kami, guru-guru dipaksa menguasai teknologi informasi lebih cepat.”
Ria Pusvita Sari
Kedua, durasi belajar hanya tiga jam. Yaitu pukul 07.30-10.30, tanpa istirahat. Dalam durasi pendek itu SDMM menerapkan kurikulum darurat mandiri. Dengan waktu yang pendek ini, di samping mempersempit ruang interaksi antarmurid, juga meniadakan jam istrirahat dan makan siang bersama.
“Sebagai gantinya, kami memberikan snack untuk dibawa pulang dan dimakan di rumah,” kata Vita. Prosedur ini ditempuh SDMM untuk menjaga agar para murid tidak membuka masker. “Mereka hanya diperbolehkan minum di kelas,” terangnya.
Ketiga, SDMM bekerja sama dengan Dana Sehat Muhammadiyah Gresik untuk mengawal protokol kesehatan di sekolah dan puskesmas untuk tindakan berikutnya jika ada kasus, yang harus melakukan tracing (pelacakan), testing (tes), dan treatmen (penanganan).
Sebelumnya, SDMM telah menyebar angket ke wali murid. Selain untuk memperoleh izin orangtua, juga untuk menjelaskan tentang Covid-19 dan kaitannya dengan rencana PTM terbatas. Tujuannya, agar sama-sama memahami apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
Berkah di Tengah Pandemi
Ria Pusvita Sari mengatakan, di dalam pandemi Covid-19 ini sebenarnya ada hikmah yang bisa diambil. Yaitu terjadinya percepatan penguasan teknologi informasi. “Kami, guru-guru dipaksa menguasai teknologi informasi lebih cepat,” ujarnya.
Itulah yang disebut berkah tersembunyi. Dalam penjelasannya pada PWMU.CO usai live selama satu jam di TVMu itu, Vita mengatakan, jika seandaniya Allah tidak mendatangkan ujian berupa serangan virus Corona ini, maka bisa jadi sistem pembelajaran kita masih tetap konvensional.
“Padahal kita sudah sering mengadakan seminar bagaimana menghadapi era Revolusi Industri 4.0,” ujarnya.
Tetapi adanya Covid-19 ini membuat kita, termasuk SDMM, tertantang untuk bisa menyajikan pembelajaran daring atau hybrid yang inovatif dan kreatif. Jadi, menurutnya, pandemi ini sebagai kuantum atau lompatan besar dalam memasuki Revolusi Industri 4.0 ini.
Oleh karena itu, dia berharap, meskipun pandemi Covid-19 nanti sudah berlalu, sistem pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi seperti yang diterapkan saat ini tidak ditinggalkan. Bahkan harus terus ditingkatkan kualitasnya.
Bersyukur Bisa Menginspirasi
Vita bersyukur konsep Pointed Live Hybrid Leraning yang dilakukan SDMM menarik perhatian media massa. Di menjelaskan, mula-mula konsep ini ditulis oleh PWMU.CO sebanyak dua kali.
Pertama dalam berita berjudul Pointed Live Hybrid Learning, PTM Terbatas Keren ala SDMM yang terbit 7 September 2021. Kedua, liputan berjudul Supervisor: Hybrid Learning SDMM Tingkat Dewa, terabit 16 September 2o21.
Dari berita PWMU.CO itu Metro TV tertarik untuk meliputnya. Maka jadilah liputan berita dan wawancara live yang disiarkan secara nasional.
Tidak berhenti di situ, seorang Dosen UMM
yang sedang studi S3 juga sempat mewawancarai Vita. Dia menulis keunikan sistem PTM terbatas di SDMM itu untuk Republika online berjudul: Menengok Inovasi PTMT di SD Muhamamdiyah Manyar Gresik.
Dan hari ini giliran TVMu yang meliputnya. Ada cerita tersendiri bagaimana SDMM diminta wawancara live di TV milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.
Semua itu berawal dari acara Focus Group Discussion yang digelar Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kabupaten Gresik, Ahad (26/9/2021). Sebagai salah satu institusi yang diundang untuk menjelaskan best practice (praktik terbaik) kegiatan selama pandemi Covid-19, Vita menyampaikan konsep PTM terbatasnya itu.
Paparan dia menarik perhatian Kepala Divisi Desiminasi Informasi dan Publikasi MCCC Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Budi Santoso SPsi MKM. Walhasil dia minta nomor HP Vita. Dan pada Rabu (29/9/2021) pukul 11.00 WIB sebuah pesan pendek masuk ke HP Vita:
“Assalamualaikum wr.wb. Perkenalkan kami dari TVMU Stasiun UAD Jogja, diminta Pak Budi Santoso MCCC PP Muhammadiyah untuk menghubungi Ibu Ria untuk menjadi narasumber di Program Covid Talk on TV di hari Rabu, 29 September 2021 Pukul 14.00-15.00 WIB. Dengan tema ‘Pentingnya Vaksin sebagai Syarat PTM’ Bagaimana nggih Bu?”
Dengan cepat Vita pun mengiyakan tawaran tersebut. Ia kemudian menyiapkan data-data yang berhubungan dengan vaksin yang telah dilakukan guru dan karyawan SDMM. Ia juga menuliskan poin-poin persiapan yang dilakukan SDMM sebelum menggelar PTM terbatas. (*)
Penulis Cikal Editor Mohammad Nurfatoni