PWMU.CO – Dag-dig-dug Perjuangan Siswa SDMM di Kompetisi Sains Nasional. Selasa (28/9/2021), hari yang telah dinantikan oleh Muhammad Zidane Al Barra dan Kayla Mumtazah Mudzakkir. Pasalnya, hari itu akan berjuang dalam ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) yang diselenggarakan secara daring.
Zidane, siswa Kelas V Al Battani, akan mengikuti KSN 2021 bidang Matematika, dan Kayla, siswa Kelas V Jenderal Sudirman berkompetisi di bidang IPA.
Mereka kompak datang di sekolah pagi sekali mengikuti beberapa pengarahan dan motivasi dari Kepala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik Ria Pusvita Sari MPd.
Ustadzah Vita, sapaan akrabnya, menuturkan, walaupun tidak ada pengawasan lomba secara ketat, tapi kedua siswanya itu harus tetap jujur dalam mengikuti KSN. ”Menjadi juara adalah harapan semua orang, tetapi kekujuran tetap nomor satu,” pesannya.
Dalam KSN 2021 ini, siswa mengerjakan soal dari handphone. Tidak ada perangkat kamere dari depan atau belakang, lazimnya tes secara online. Jadi kejujuran siswa dan sekolah benar-benar diuji.
Zidane mengaku deg-degan sebelum kompetisi. Namun dia excited (penasaran) dengan soal-soal yang akan diujikan.
Sempat Deg-degan
Seperti yang disampaikan oleh Puspresnas (Pusat Prestasi Nasional) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai penyelenggara, dalam KSN 2021 peserta diberikan waktu selama 60 menit untuk menyelesaikan 30 soal bidang Matematika dan 70 menit untuk soal bidang IPA yang berupa pilihan ganda tunggal dan jamak.
Zidane mengaku deg-degan sebelum kompetisi. Namun dia excited (penasaran) dengan soal-soal yang akan diujikan. Selama ini dia dan Kayla telah mengikuti ‘karantina’ dengan mendapat berbagai pembinaan dari guru-gurunya.
Bahkan keduanya telah empat kali mendapat kesempatan untuk mengikuti simulasi mengerjaan soal-soal KSN d SDMM. Yaitu 29 Agustus, serta tanggal 18, 17, dan 21 September. Maka dia penasaran apakah soal-soal simulasi itu sama dengan saat KSN.
Zidane menyampaikan, bisa mengikuti KSN ini adalah pengalaman pertama yang tidak bisa terlupakan seumur hidupnya. Dia berharap bisa bermanfaat bagi masa depannya.
Pesan Umi
Kayla bercerita, ketika di rumah dia sering belajar dan review soal bersama uminya untuk mempersiapkan. Siswi yang hobi bersepeda ini juga mengaku mendapat pesan dan motivasi dari uminya—Ria Eka Lestari, guru IPA SDMM—agar selalu berusaha yang terbaik dan fokus dalam mengerjakan soal.
Mendapat pesan itu, siswa yang juga finalis Duta Literasi Nasional juga mengatakan, “Insyaallah, Kayla sudah siap. Bismillah.”
Umi Syarifah, guru pembina IPA SDMM, cukup yakin dengan kemampuan Kayla. “Karena ananda sudah sering mengikuti lomba dan menjuarainya, terutama bidang IPA dan Literasi,” ujarnya.
Di antaranya, bersama ‘Abidah Kaysah Al Barkah menjadi Juara I Lomba Karya Ilmiah Festival Faqih Usman V Tahun 2021, juara II Olimpiade IPA Matsamas, peraih medali perunggu OMSI (Olimpiade Matematika Sains Indonesia).
Reaksi setelah KSN
Tepat pukul 10.00, Zidane dan Kayla selesai mengerjakan soal. Terlihat muka bahagia dan senyum sumringah dari keduanya. Rasa penasarannya sudah terjawab. “Ustazah, soalnya cukup menantang dan membutuhkan waktu yang lama,” kata Zidane.
“Kok, waktunya cuma 60 menit. Kurang lama,” timpal Kayla.
Zidane dan Kayla mengungkapkan, soalnya cukup berbeda dengan soal simulasi yang mereka ikuti empat kaliitu. “Hanya beberapa soal saja yang setipe dengan soal ketika simulasi,” kata Zidane.
Muhammad Ilham Yahya guru pembina Matematika, menyampaikan terima kasih kepada Zidane dan Kayla yang sudah selama tiga pekan mengikuti karantina untuk persiapan KSN ini.
“Setiap hari Senin-Jumat keduanya kita bina di sekolah. Mulai pukul 11.00 -14.00, ditambah lagi pembinaan secara online melalui Zoom Meeting,” terangnya.
Guru pendamping Kelas III Mars ini berharap semoga pengalaman ini bisa menjadikan Zidane dan Kyla menjadi siswa yang lebih percaya diri, tanggung jawab, disiplin, dan mempunyai mental kompetisi.
Kontributor Muhammad Ilham Yahya Editor Mohammad Nurfatoni