PWMU.CO– Diklatsar Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) digelar Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan di Hari Kesaktian Pancasila.
Kokam dibentuk Pemuda Muhammadiyah pada tanggal 1 Oktober 1965 sebagai partisipasi dalam mengawal ideologi Pancasila yang saat itu dirongrong oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Diklatsar (Pendidikan dan Pelatihan Dasar) Kokam ini berlangsung selama tiga hari, Kamis-Ahad, 30 September-3 Oktober 2021 di Balai Diklat Unismuh Makassar Bollangi Kab. Gowa.
Pembukaan Diklatsar Kokam dilaksanakan di Unit Business Center (UBC) Unismuh Makassar, 30 September 2021. Pembukaan dihadiri Rektor Prof Dr Ambo Asse, yang juga merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Hadir pula para ketua Angkatan Muda Muhammadiyah Sulawesi Selatan, yaitu Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah Sulsel Sumarni Susilawati DM, Ketua Umum DPD IMM SulSel Immawan Abdul Gafur dan Ketua Umum IPM SulSel Demisioner Ikhwan Aulia, Beserta Lembaga kemahasiswaan Se Unismuh Makassar.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama UKM Kokam Unismuh Makassar dengan Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan.
Berdasarkan laporan Ketua Panitia Muh Idham Peserta Diklatsar Kokam ini sebanyak 50 orang yang berasal dari Mahasiswa Unismuh Makassar dan utusan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Se Sulawesi Selatan.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III Dr Muh Tahir mengatakan, Unismuh Makassar selalu mendukung kegiatan UKM Kokam Unismuh Makassar.
Ia juga berharap kader-kader Kokam Unismuh Makassar maupun Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan untuk tetap bersinergi bersama UKM 10 Pilar Unismuh Makassar.
“Mari bersama menjaga dan merawat Unismuh Makassar ini sebagai Amal Usaha Muhammadiyah Bidang Pendidikan yang menjadi kebanggaan Muhammadiyah Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
Tahir menambahkan, kehadiran Kokam di Unismuh akan memperkuat 10 pilar UKM dalam melakukan kerja kemanusiaan.
Kawal Ulama
Wakil Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan Syamsuriadi P Salenda dalam amanahnya mengingatkan sejarah lahirnya Kokam Pemuda Muhammadiyah serta peran dan fungsinya sampai saat ini.
“Kokam lahir untuk menumpas PKI di tahun 60-an. Itu adalah fakta sejarah dan sampai saat ini paham PKI mulai lagi bangkit, dan Kokam Pemuda Muhammadiyah harus hati-hati dan mempersiapkan diri, mengawal umat Islam, Ulama-ulama utamanya ulama-ulama Muhammadiyah,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Syamsuriadi, Diklatsar Kokam penting untuk menghadirkan kader yang tangguh dan kuat untuk menjadi benteng pertahanan umat Islam.
“Jadilah tentara-tentara Allah, pejuang-pejuang Islam. Kalau perlu saya amanahkan ke Pemuda Muhammadiyah dan AMM Sulsel untuk merekrut 1000 Pasukan Kokam sebelum berakhir periode masa kepengurusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulsel,” tegasnya.
Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Sulawesi Selatan menegaskan Elly Oschar dalam sambutannya menyatakan, organisasinya akan senantiasa berikhtiar dan berusaha semaksimal mungkin untuk merekrut dan menghadirkan Kokam.
“Kami berupaya agar senantiasa ada jaminan keberlangsungan estafet pasukan Kokam di Sulawesi Selatan. Semoga Diklatsar ini menjadi awal untuk melakukan rekruitmen kader Pasukan Kokam Pemuda Muhammadiyah Se Sulawesi Selatan,” jelasnya.
Diklatsar ini juga digelar sebagai rangkaian peringatan Milad Kokamke 56 Tahun. “Insyaallah Kokam selalu siap sedia menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila, serta selalu menggembirakan kemanusiaan,” tutur Elly. (*)
Penulis Hadisaputra Editor Sugeng Purwanto