Paket Hemat Kata, kolom bahasa oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO
PWMU.CO – Salah satu ciri bahasa jurnalistik adalah sederhana, yang, salah satunya, tercermin dari penghematan kata. Sebab, mengutip Prof Isnawijayani (Menulis Berita, 2019), “Salah satu sifat dasar jurnalisme menghendaki kemampuan berkomunikasi cepat dalam keterbatasan ruang dan waktu.”
Menghemat kata bukan berarti meringkas kalimat dengan menghilangkan makna dan rasa. Namun yang dimaksud di sini, membuang kata yang tanpanya kalimat sudah memiliki arti sempurna. Berikut beberapa kata yang bisa dihemat:
Bahwa dan Selaku
Contoh: Menteri BUMN Erich Thohir membantah isu bahwa dia akan diganti.
Kata bahwa di situ bisa dihilangkan atau diganti dengan tanda koma (,) sehingga kalimat itu menjadi: Menteri BUMN Erich Thohir membantah isu, dia akan diganti.
Contoh: Joko Widodo, selaku Presiden Republik Indonesia, punya hak prerogatif mengganti para menterinya.
Kalimat di atas lebih efisien bila selaku dihapus, diganti dengan tanda koma (,) atau dibalik penyebutan jabatannya:
- Joko Widodo, Presiden Republik Indonesia, punya hak prerogatif mengganti para menterinya.
- Presiden Republik Indonesia Joko Widodo punya hak prerogatif mengganti para menterinya.
Adalah
Selain bahwa dan selaku, masih banyak kata yang bisa dihemat. Seperti: adalah, telah, sedang, untuk, apakah, akan, dan sebagainya.
Penggunaan adalah yang bisa dibuang, contoh:
- Adalah kehormatan bagi saya bisa bertamu di rumah Bapak.
- Kehormatan bagi saya bisa bertamu di rumah Bapak.
Atau adalah sebagai terjemahan is dan are dari bahasa Inggris tak selamanya perlu.
- Kelinci adalah hewan pemamah biak.
- Kelinci hewan pemamah biak.
Telah, Sedang, dan Akan sebagai Penunjuk Waktu
- “Saya telah menunaikan haji pada tahun 2017″, bisa dihemat menjadi, “Saya menunaikan haji pada tahun 2017”
- “Jangan mengganggu orang yang sedang membaca al-Quran” dapat diganti menjadi, “Jangan mengganggu orang yang membaca al-Quran”
- “Menko PMK Muhadjir Effendy besok akan meresmikan stadion baru Surajaya” diubah menjadi, “Menko PMK Muhadjir Effendy besok meresmikan stadion baru Surajaya”
Untuk Terjemahan to
“Strategi seperti itu mudah untuk ditebak” akan lebih efisien bila diganti, “Strategi seperti itu mudah ditebak”
“Apakah Indonesia akan terus tergantung utang luar negeri?”, menjadi hemat kata, “Indonesia akan terus tergantung utang luar negeri?”
“Paket hemat kata memberikan kita peluang menulis hal lain yang lebih bernas dan dibutuhkan pembaca.”
Mohammad Nurfatoni
Efisien dengan Menghapus Pembentukan Kata Benda (ke-an; pe-an)
“Dia lima kali melakukan penipuan pada saya” bisa diganti dengan, “Dia lima kali menipu saya”
“PT Sumber Buana Perkasa menderita kerugian Rp 100 juta”, bisa diganti dengan, “PT Sumber Buana Perkasa rugi Rp 100 juta”,
Agar Supaya
Ada lagi penggunakan dua atau lebih kata yang punya arti sama dalam satu kalimat. Misal penggunaan hanya sekadar saja, agar supaya, atau akan tetapi.
Contoh:
- Saya hanya sekadar menyampaikan saja. Keputusan terserah Anda.
- Agar supaya berdaya jual tinggi, singkong diolah sebagai jajanan modern.
- Dia ingin kuliah di Jepang, akan tetapi pandemi Covid-19 menghalanginya.
bisa diubah menjadi:
- Saya sekadar menyampaikan. Keputusan terserah Anda.
- Agar berdaya jual tinggi, singkong diolah sebagai jajanan modern.
- Dia ingin kuliah di Jepang, tapi pandemi Covid-19 menghalanginya.
Bahkan Prof Isnawijayani juga menyarankan memilih kata yang paling efisien (hemat huruf) dalam bahasa jurnalistik, seperti:
- apabila – bila
- sehingga – hingga
- meskipun – meski
- tidak – tak (dalam konteks tertentu)
- daripada – dari (kecuali peribahasa)
- makin – kian
- demikian – begitu
- sangat – amat
- sekarang – kini
Karena bisa menyiasati ruang dan waktu, maka paket hemat kata memberikan kita peluang menulis hal lain yang lebih bernas dan dibutuhkan pembaca. Selamat mencoba! (*)