PWMU.CO – Begini Dua Guru Asing Ajak Siswa ICO Smamsatu Belajar Bahasa Inggris. Dua guru bule mengajak siswa International Class Oriented (ICO) SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik bermain game, Senin (4/10/21).
Dua native speaker, Thomas Clarke, guru bahasa Inggris dari Murdoch University Australia dan Sylvain Menard dari Kanada mengajak siswa bermain main tebak-tebakan, tempel kartu, ular tangga, dan membuat cerita dalam bahasa Inggris.
Koordinator Pengembangan Bahasa Inggris ICO Smamsatu Gresik, Akhmad Akmal Rifki SPd mengatakan, salah satu indikator sebagai kelas internasional adalah gurunya juga dari bertaraf internasional.
“Untuk itu gurunya tidak hanya dari lokal Indonesia. Sekolah mendatangkan guru dari luar negeri ini benar-benar berkompetensi di bidangnya. Yaitu mereka yang berprofesi sebagai guru yang bisa mengajar dengan baik,” ujarnya.
Datangkan Native Speaker
Akhmad Akmal Rifki menjelaskan latar belakang dua native speaker yang diundang dalam pembelajaran di kelas ICO Smamsatu. Thomas Clarke saat ini sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Curtin Perth Australia.
“Sedangkan Sylvain Menard memiliki pengalaman selama lima tahun mengajar bahasa Inggris di beberapa sekolah ißnternasional di Indonesia,” tuturnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, kita bekerja sama dengan keduanya untuk berbagi pengalaman. “Bagaimana cara belajar kalau seandainya anak-anak menempuh pendidikan ke luar negeri. Sehingga mereka tidak canggung kalau diajar dosen atau guru yang memang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar utama,” ujarnya.
Materi Dikemas dalam Permainan
Akhmad Akmal Rifki mengungkapkan pembelajaran bahasa Inggris yang dilakukan di lantai tujuh gedung baru ini dikemas dalam bentuk permainan.
“Thomas dan Sylvain membagi menjadi tujuh kelompok siswa ICO kelas X dan XI. Mereka terlihat senang dan aktif mengikuti permainan yang sudah disiapkan,” katanya.
Hebatnya, sambungnya, siswa aktif dalam berkomunikasi bahasa Inggris. Mereka mampu mengungkapkan pertanyan dan memberikan jawaban dengan lancar.
“Di akhir acara ada momen tanya jawab sekaligus berbicara di depan umum. Terlihat banyak siswa yang ingin menyampaikan. Momentum belajar ini sebagai salah satu strategi dalam melatih keberanian berbahasa Inggris,” tandasnya. (*)
Penulis Estu Rahayu. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.