PWMU.CO – Guru SDMM Ria Eka Lestari SSi: Dari Pengajar Praktik Guru Penggerak Naik Level ke Fasilitator. Guru SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu terpilih sebagai Fasilitator Guru Penggerak Angkatan V. Sebelumnya, dia adalah Pengajar Praktik Guru Penggerak Angkatan I.
Pengumuman sebagai fasilitator disampaikan melalui surat kelulusan seleksi yang dikirimkan secara langsung melalui WhatsApp pribadi, Rabu (29/9/2021). Kabar tersebut juga dapat dilihat di website akun individu dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Ria Eka Lestari menjelaskan, Fasilitator Guru Penggerak—selanjutnya disebut Fasilitator—adalah teman belajar Calon Guru Penggerak di Learning Management System (LMS). Adapun tugas pokok dan fungsinya: memfasilitasi Calon Guru Penggerak memahami serangkaian kompetensi Guru Penggerak dalam tiga modul selama enam bulan melalui virtual meeting.
“Dari sisi kompetensi partisipasi, tugas fasilitator adalah menggali yang terbaik dari yang dimiliki kelompok Calon Guru Penggerak dengan kontribusi setiap individu dalam prosesnya,” kata Ustadzah Tari, sapaan akrabnya, Selasa (5/10/2021).
Sedangkan dari kompetensi interaksi, Fasilitator mengatur proses belajar atau bekerja dalam suasana saling percaya, saling menghormati, dan bersedia berbagi makna.
Dari sisi kompetensi visualisasi, tugas Fasilitator adalah menggunakan dan merancang berbagai instrumen sebagai alat bantu visual, presentasi, dan dialog.
“Yang terakhir adalah tugas dari sisi kompetensi merancang alur proses di mana fasilitator menyusun acara dengan baik, memvariasikan berbagai unsur acara (metode, tingkat partisipasi, tingkat interaksi, dan tipe visualisasi) hingga tujuan pertemuan tercapai,” ujar pegiat literasi itu.i
Tahap Seleksi Pengajar Praktik Guru Penggerak
Ketua Departemen Sosial Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur itu menceritakan, sebelum menjadi Fasilitator, ia adalah Pengajar Praktik Guru Penggerak Angkatan I.
Dia menjelaskan, Fasilitator Guru Penggerak masuk dalam Program Guru Penggerak dan berada pada satu level di atas Pengajar Praktik Guru Penggerak—seterusnya disebut Pengajar Praktik.
“Untuk Fasilitator angkatan V, dari sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur, hanya saya dan Pak M. Ali Alfian dari SMK Muhammadiyah 1 Lamongan.”
Ria Eka Lestari
Sebagai Pengajar Praktik, dia telah bertugas mendampingi enam sekolah di Kota Malang selama 9 bulan, sejak Desember 2020 hingga Agustus 2021. Enam sekolah tersebut: TK Negeri Pembina 2, SD Negeri Tulusrejo 4, SD Brawijaya Smart School, SD Negeri Purwantoro 6, SMP Negeri 7, dan SMA Negeri Taruna Nala Jawa Timur.
“Setelah itu, saya mengikuti seleksi naik level dari Pengajar Praktik ke Fasilitator,” ungkapnya.
Ria Eka Lestari mengungkapkan, dari sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Gresik hanya ia yang menjadi Pengajar Praktik angkatan I. Sedangkan se-Jawa Timur terdapat dua guru, yaitu ia dan M. Ali Alfian dari SMK Muhammadiyah 1 Lamongan.
“Untuk Fasilitator angkatan V, dari sekolah Muhammadiyah di Jawa Timur juga sama, hanya saya dan Pak Ali,” terangnya.
Ria Eka Lestari
“Di sini benar-benar diuji karena saya harus tetap mengajar hybrid learning di SDMM. Di sisi lain, saya harus mengikuti pembekalan.”
Ustadzah Tari menyampaikan, terdapat dua tahap dalam seleksi Pengajar Praktik. Tahap pertama adalah pemberkasan sekaligus esai critical incident 4.000 kata. Adapun tahap kedua adalah wawancara.
“Setelah dinyatakan lolos, saya harus mengikuti pembekalan dua tahap juga. Tahap pertama via daring dan tahap kedua secara luring di Yogyakarta, 3-6 Oktober 2020,” ungkapnya.
Adapun seleksi naik level ke Fasilitator, Ustadzah Tari menyebutkan bahwa ia harus mengikuti dua tahapan. Seleksi tahap pertama pada Selasa-Jumat (24-27/8/2021). Yakni pemberkasan dan menulis esai terkait pendampingan lapangan di enam sekolah yang ia dampingi sebagai Pengajar Praktik.
Setelah pengumuman lulus, ia harus mengikuti seleksi tahap kedua berupa pembekalan via daring selama 11 hari pada Selasa-Sabtu (14-25/9/2021).
“Di sini benar-benar diuji karena saya harus tetap mengajar hybrid learning di SDMM. Di sisi lain, saya harus mengikuti pembekalan. Jadi, untuk mengejar ketertinggalan pada poin penilaian, saya ganti dengan mengoptimalkan tugas-tugas LMS dan forum diskusi,” tegasnya.
Harapan Fasilitator Guru Penggerak
Dalam mengikuti Program Guru Penggerak ini, Ria Eka Lestari mengaku senang karena ia memiliki teman ‘seserver’, teman seperjuangan dalam pendidikan yang memerdekakan anak.
“Saya juga bersyukur dibersamai oleh Fasilitator Pengampu dan Instruktur yang luar biasa pemaknaannya dalam filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara,” ungkapnya senang.
Di samping itu, ia juga mengaku harus merelakan malam-malamnya terampas menjadi ‘pejuang centang biru’, untuk memastikan seluruh tugas-tugasnya terunggah di LMS.
Ria Eka Lestari mengatakan, tugas sebagai Fasilitator baru akan ia tunaikan di bulan April 2022 dalam memfasilitasi Calon Guru Penggerak Angkatan V.
“Tentu saya bersyukur bisa lulus dalam program ini. Namun, saya juga harus siap mengaktualisasikan apa yang saya peroleh secara keilmuan menjadi aksi nyata di sekolah saya sendiri. Sehingga dalam hal ini, saya tidak hanya bisa menjadi teman belajar CGP di LMS, tetapi juga bisa menunjukkan karya nyata dari apa yang saya sampaikan pada mereka,” harapnya.
Selain Ria Eka Lestari yang Masuk Program Guru Penggerak (PGP), ada dua Guru SDMM yang lolos di Program Sekolah Penggerak (PSP). Yaitu Muhamamd Fadloli Aziz MSi sebagai Asesor Sekolah Penggerak dan Ria Pusvita Sari MPd sebagai Pelatih Ahli Sekolah Penggerak. (*)
Penulis Ayu Triria Puspita Devi Editor Mohammad Nurfatoni