PWMU.CO– Kalimat syahadatain itu pelan-pelan diucapkan Sugianto dengan bimbingan Ustadz Qhuby Mulyono, takmir Masjid Ki Bagus Hadikusumo Kampus Universitas Muhammadiyah Lamongan, Selasa (5/10/2021).
Ustadz Qhuby menekan pengucapan setiap kata dalam kalimat syahadatain itu dengan mantap.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Jamaah shalat Duhur Masjid Ki Bagus Hadikusumo dan mahasiswa Umla menjadi saksi masuk Islamnya Sugianto, yang bekerja sebagai sopir kantor bank.
Begitu Sugianto selesai mengikrarkan syahadat, Ustads Qhuby mengatakan, ”Alhamdulillah atas saudara kita Bapak Sugianto. Semoga Allah melimpahkan hidayahnya kepada kita semuanya.”
Dia berdoa, semoga amalan kita pada saat ini dicatat oleh Allah swt dan menjadi saksi kebaikan. Semoga Allah memberikan ganjaran bagi kita yang menyaksikan kebaikan ini. Kebaikan baik di dunia maupun di akhirat.
Sebelum ikrar syahadat, Ustadz Tataq Satria Praja bertanya kepada Sugianto, apakah orangtua masih ada?
Sugianto menjawab, ”Iya. Orangtua masih ada dan beragama Islam semua.”
”Apakah Bapak siap melaksanakan shalat lima waktu dan puasa Ramadhan?”
”Iya sanggup, dan siap berpuasa di bulan Ramadhan.”
Ustadz Tataq berpesan, seandainya ada kerabat ataupun orangtua yang beragama selain Islam, kita tidak boleh menjauhi dan juga memusuhi.
”Semoga dengan tidak ada paksaan dan juga mau menjalankan apa yang disyariatkan dalam agama Islam, nanti mempermudah mendalami Islam dan menjadi mualaf dan juga menjadi saudara kita seiman dan sesama muslim,” kata Ustadz Tataq.
Dalam tausiahnya, Ustad Tataq Satria Praja mengatakan, ”Innadiina indallahil Islam. Sesungguhnya agama yang diterima di sisi Allah adalah Islam.”
”Pada hari ini, ada saudara kita Pak Sugianto yang lahir di Klaten tanggal 28 Maret 1974, agama sebelumnya Kristen mengucapkan kalimat syahadat untuk masuk Islam.”
Ustad Tataq mengingatkan tiga hal dalam Al Quran.
Pertama, surat Al Baqarah ayat 256 Allah berfirman
لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ
Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam), sesungguhnya telah jelas (perbedaan) antara jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Barang siapa ingkar kepada Tagut dan beriman kepada Allah, maka sungguh, dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Tataq menjelaskan, masuk di dalam agama Islam ini tidak ada paksaan. Pak Sugianto ingin masuk Islam ini alhamdulillah tidak ada paksaan.
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Sugeng Purwanto