PWMU.CO – Kultum Matsmunam siswa membahas keistimewaan hari Jumat. Mengenakan jas dan songkok hitam, David Nu’man Al Musyaffa tampak percaya diri di hadapan jamaah shalat Dhuhur di Masjid Al-Hijrah di Komplek Perguruan Muhammadiyah, Kamis (7/10/21).
Siswa yang duduk di kelas IX MTs Muhammadiyah 06 (Matsmunam) Banyutengah Panceng Gresik ini menjelaskan expat keistimewaan hari Jumat, di antaranya hari diciptakannya Nabi Adam as dan dipertemukannya antara Nabi Adam dengan Hawa setelah diturunkan Allah SWT ke bumi.
“Keistimewaan ketiga dan keempat adalah hari yang paling baik, disinari matahari, dan hari dikumpulkannya kebaikan,” ujarnya.
Program Baru
Koordinator Kesiswaan, Syafril Irnandi SH mengungkapkan kultum (kuliah tujuh menit) ini merupakan program baru bagi siswa setelah shalat jamaah Dhuhur dalam seni berpidato.
“Program ini dicanangkan sejak memasuki tahun ajaran 2021-2022. Sampai tengah semester ini, bulan September-Oktober, program kultum ini berjalan dengan lancar. Siswa berhasil tampil dengan materi dan penampilan yang cukup baik,” tuturnya.
Dia memaparkan setiap siswa dari kelas VII-IX akan mendapat jadwal untuk melakukan kultum. Setiap siswa akan berorasi di atas mimbar, di depan jamaah yang terdiri dari warga masyarakat, guru dan siswa dari jenjang ibtidaiyah, tsanawiyah maupun aliyah.
Program Unggulan
Kepala Matsmunam, Anshori SThI mengatakan Program ekstrakulikuler Muhadloro yang bekerja sama dengan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Azhar Banyutengah Panceng Gresik.
“Kegiatan ini menjadi program unggulan sekolah. Sekolah memfasilitasi dalam pembinaan dan media praktik langsung berkultum di Masjid Al Hijrah di komplek Perguruan Muhammadiyah Banyutengah,” jelasnya.
Siswa, lanjutnya, praktik melakukan kultum setelah shalat jamaah dhuhur. Di situlah, sambungnya, mereka bisa melatih mental dan seni berpidato secara langsung.
“Program ini menjadi pendukung keunggulan dari branding Matsmunam, sebagai madrasah dai. Semoga program ini bisa terwujud dan terus berkembang sesuai dengan ciri khas gerakan Muhammadiyah sebagai Gerakan Dakwah, amar maruf nahi munkar,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.