PWMU.CO – Lazimnya sebuah seminar, pelatihan ataupun pembinaan diadakan di ruangan tertutup. Tetapi tidak demikian dengan pembinaan anggota Koperasi BMT Padi Bersinar (Dinar) Utama Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur yang justru diadakan di alam terbuka, di Joglo Dermaga Pantai Ria Kenjeran, Surabaya, Jum’at (16/12).
Pembinaan sekaligus tadabur alam yang diikuti oleh sekitar 30 peserta ini menghadirkan Sri Rahayu dari Pusat Koperasi Bueka As-Sakinah PW Aisyiyah Jawa Timur sebagai narasumber. Dalam kesempatan itu, perempuan yang akrab disapa Ayu itu menyampaikan materi pembukuan sederhana.
Ayu menegaskan betapa pentingnya pembukuan sederhana tersebut. Terlebih untuk mengetahui perkembangan usaha. “Apakah selama ini usaha yang dijalankan ini sudah untung ataukah sebaliknya, justru merugi,” ujarnya.
Ia pun menyayangkan kebiasan pengusaha toko klontong maupun pedangang pasar yang kurang memerhatikan pembukuan. Padahal, lanjut Ayu itu penting dan sebagai dasar menghitung untung-rugi.
Ayu lantas mencontohkan mengenai pembayaran pekerja atau pegawai yang acap kali tidak dibukukan. “Karena mereka merasa bekerja sendiri dan tidak menggunakan jasa pegawai, maka mereka tidak menghitung berapa gaji untuk dirinya sendiri,” paparnya.
Ayu menambahkan, kebanyakan mereka hanya merasa mengeluarkan uang untuk membeli barang dagangan, bayar retribusi dan transportasi serta hal biasa lainnya. “Sesungguhnya pendapatan yang selama ini dianggap laba bersih itu adalah masih laba kotor,” ungkapnya.
Ayu pun meminta para anggota BMT untuk segera menuliskan pendapatan dan pengeluarannya setiap hari. “Wes sak iki njenengan tulis. Nanti kalau sudah difoto dan kirim ke saya. Kalau gak punya whatsapp bisa minta bantu ke pegawai BMT atau sms aja nanti saya bantu buatkan laporan keuangannya,” pintanya.
Setelahnya, Ayu menjanjikan hadiah. “Nanti juga ada hadiah terserah njaluk opo? Onok minyak, endok, macam-macam,” ujar Ayu memotivasi peserta.(afni/aan)