PWMU.CO – Ponpes Tahfidzul Quran Al-Azhar Muhammadiyah makin Mencolok. Lewat papan nama yang diperbarui, Jumat (8/10/21), popes ini terlihat mencolok.
Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Misbahul Qulub MPd menceritakan, keinginan memperbarui papan nama ini sudah lama diusulkan ke pengurus. Alhamdulillah keinginan ini bisa terealisasi sekarang.
“Keberadaan plang (papan) nama ponpes ini sangat penting. Masyarakat umum, terutama wali santri, akan melihat jika ponpes ini memang ada,” ujarnya.
Meskipun aktivitas sudah lama berjalan, sambungnya, akan tetapi mereka kurang yakin sebelum Ponpes ini diberi identitas diri yang bisa dibaca secara umum.
Berada di Tengah Kampung
Misbahul Qulub menjelaskan Ponpes Tahfidzul Quran Al-Azhar Muhammadiyah yang beralamat di Desa Banyutengah, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, ini terdiri dari dua bangunan asrama putra dan putri.
“Bangunan asrama putri berada di tengah perkampungan, sedangkan asrama putra di lingkungan komplek Perguruan Muhammadiyah Banyutengah,” tuturnya.
Ke depan, lanjutnya, Pengurus mempunyai rencana memindahkan bangunan asrama putri yang disatukan dalam satu komplek di perguruan. Lahan sudah siap, baik ponpes maupun Perguruan Muhammadiyah Banyutengah satu kepemimpinan dalam Pimpinan Ranting Muhammadiyah.
Mati Suri
Misbahul Qulub mengungkapkam ponpes ini mulai beraktivitas lagi sekitar tahun 2017. Lama mati suri, hingga beberapa angkatan muda, pengurus, dan masyarakat ingin menghidupkan lagi dengan berbagai modifikasi program kegiatan serta kurikulum yang menjadi tuntutan masyarakat saat ini.
“Awalnya berdiri di tahun 1989 dengan nama Pondok Pesantren al Azhar saja. Santrinya banyak dari berbagai daerah sekitar dan luar daerah ini. Di samping belajar di Ponpes, formalnya santri belajar di MTs Muhammadiyah 6 (Matsmunam) dan Aliyah Banyutengah Panceng Gresik.”
Dia mengarakan berbagai aktivitas santri mulai dari mengaji al-Quran serta kitab kuning (gundul—tanpa harakat), tafsir, dan hadits: Tafsir Jalalain, Bulughul Maram, Riyadhush Shalikhin, Shahih Bukhari dan Muslim, serta Miskat. Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah Panceng Ustadz Syuhada juga menjadi mudir sekaligus pengasuh pondok ini.
Program Tahfidhul Quran
Misbahul Qulub memaparkan ponpes ini menyuguhkan Program Tahfidzul Quran sebagai branding (keunggulan) barunya. Dengan adanya program baru ini mampu menarik minat wali santri untuk memasukkan di ponpes.
“Jumlah santri saat ini hampir 50-an lebih. Beberapa prestasi juga sudah diraih, baik tingkat kabupaten maupun kabupaten,” katanya.
Semoga, harapnya, dengan dipasangnya plang papan nama, ponpes ini akan semakin dikenal masyarakat luas. Hal ini bertujuan wali santri semakin mengenal dan tertarik dengan keberadaan Ponpes ini. (*)
Penulis Anshori. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.