PWMU.CO – Guru Smamda Surabaya Ngaji Bareng bertempat di masjid sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes), Sabtu (09/10/21).
Dalam pengajian yang mengangkat tema Menjadi Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang Mencerahkan dan Berkemajuan, pemateri Drs H Hamri Al Jauhari MPdI mengajak mengkaji surat Ibrahim ayat 7.
“Dalam surat ini dinyatakan, dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat,” tutur Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PD.) Kota Surabaya ini.
Dia memaparkan dalam surat ini kita diperintahkan untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah SWT pada kita.
Bersyukur dan Bersyukur
Hamri Al Jauhari tak henti-hentinya mengingatkan untuk senantiasa bersyukur dan bersyukur. Kita harus menjadi hamba Allah yang pandai untuk bersyukur.
“Mari pandai bersyukur kepada Allah. Kalau Anda membaca kitabnya Imam Ghazali tentang syukur, maka kalau kita hitung nikmat Allah, tidak akan bisa dihitung Bapak Ibu sekalian,” ujarnya di depan guru SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya.
Dalam kitabnya Imam Ghazali, sambungnya, menyebutkan bahwa syukur itu tersusun dari tiga hal yaitu ilmu, hal (keadaan), dan amal (perbuatan). Ilmunya ialah dengan menyadari bahwa kenikmatan yang diterimanya itu semata-mata dari Allah SWT.
“Allah SWT menjanjikan amalan syukur disertai iman adalah penghalang turunnya siksa Allah di muka bumi ini.”
Surah Ar-Rahman
Hamri Al Jauhari menjelaskan kaitan dengan nikmat Allah, di Surat ar-Rahman ada sebanyak 78 ayat. Dalam surat tersebut disebutkan, Fabiayyi ala irabbikuma tukadziban, maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan.
“Ayat ini diulang sebanyak 31 kali. Apa maknanya? Kita diharuskan untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah. Kita telah diingatkan dalam surat ini. Mari kita amalkan dalam bentuk banyak bersyukur,” katanya.
Bersyukur itu, lanjutnya, yaitu menggunakan nikmat yang dberikan Allah SWT untuk taat, bukan untuk maksiat. Ini yang harus perhatikan. (*)
Penulis Eka Haris. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.