PWMU.CO– Lulusan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) dituntut memiliki mental pemenang dan bisa beradaptasi dalam segala situasi.
Hal tersebut disampaikan Rektor UMM Dr Fauzan MPd saat wisuda periode III ke 101 bertempat di Hall Dome UMM, Selasa (12/10/2021).
Fauzan memenyatakan, ada berbagai perbedaan kondisi antara wisuda dua tahun lalu dengan sekarang. Pandemi Covid-19 yang kini masih berlangsung. Maka perlu kemampuan untuk berpikir kritis, kreatif dan dinamis. Ia mendorong para wisudawan mengambil hikmah meski berada di situasi seperti ini.
Dia mengatakan, para wisudawan menghadapi masa depan yang sulit diprediksi. Maka dituntut menjadi orang yang mudah beradaptasi.
”Saya yakin berbagai pengalaman studi di UMM ini sudah bisa dijadikan alat untuk beradaptasi dan memenangkan kompetisi di kehidupan nyata. Apalagi dengan reputasi internasional dan akreditasi yang Kampus Putih miliki,” tegasnya.
Turut hadir I Wayan Susena, Presiden dan CEO PT Aerofood Indonesia. Pada kesempatan itu ia memotivasi para wisudawan dengan bercerita perjalanan kariernya.
Ia dulu berkeinginan bekerja sebagai penerbang pesawat tempur. Namun takdir berkata lain, ia malah berkarya sebagai direktur teknik untuk Garuda Indonesia. ”Saat itu saya bertugas menjamin keamanan dan keselamatan pesawat untuk terbang,” tuturnya.
Ia menjelaskan, semua hal yang ia gapai bukanlah suatu kebetulan. Melalui proses panjang terkait kesabaran, ketabahan, ketangguhan, doa dan bersyukur.
Dia mendorong wisudawan terus berusaha dan memberikan kontribusi di manapun mereka berada. ”Mulailah dengan langkah kecil. Saya yakin jika mulai dilakukan, langkah-langkah besar juga akan menyusul dan memberikan perubahan yang besar pula,” ungkapnya.
Hadir pula Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) yang menjelaskan lulusan UMM tahun ini, lalu dan yang akan datang adalah lulusan yang tidak mudah.
Hal itu tidak lepas dari berbagai perubahan dan perkembangan yang terjadi. Maka diperlukan proses pemantapan diri dan kesiapan dalam melakukan yang terbaik. Utamanya usai menyelesaikan studi dan lulus dari Kampus Putih.
”Saya ingin agar saudara-saudara yang kini masih berada di usia produktif juga bisa menghasilkan karya-karya yang produktif pula,” tutur Muhadjir.
Ia menilai, lulusan UMM harus memiliki kemampuan dan skills yang mumpuni. Hal itu tidak lepas dari kiprah UMM yang sudah dikenal baik di dalam negeri maupun tingkat internasional.
Muhadjir juga mengingatkan agar para wisudawan tidak lupa dengan almamater UMM. “Kampus Putih kini menjadi rahim kedua di mana saudara dilahirkan,” tuturnya. (*)
Penulis Maharina Novi Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post