PWMU.CO – SDMM lolos seleksi Sekolah Kemenkeu Mengajar 6. Pengumuman tersebut dikirimkan ke email SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik, Selasa (12/10/2021).
Sebelumnya, SDMM mendaftarkan diri sebagai Sekolah Kemenkeu Mengajar 6 pada 17 September 2021. “Setelah itu kami mendapat notifikasi pendaftaran melalui email,” ujar Koordinator Humas Zaki Àbdul Wahid ST MPd.
Tepat pada 20 September, Zaki mendapat beberapa pertanyaan via pesan WhatsApp dari Panitia Kemenkeu Mengajar 6 terkait verifikasi data dan survei sekolah.
Dalam email pengumuman hasil seleksi yang diterima, kata Zaki, sapaan akrabnya, SDMM termasuk 347 sekolah terpilih, yang terdiri dari 9 Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), 1 Community Learning Centre di ROC, dan 337 sekolah tersebar di seluruh Indonesia.
“Untuk sekolah yang belum terpilih, jangan sedih dan tetap semangat. Semoga kita bisa berjumpa di Kemenkeu Mengajar selanjutnya. Minjar mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi atas kesediaannya menjadi kolaborator sekolah,” jelas Zaki mengutip pesan admin Kemenkeu Mengajar dalam email.
Sebelumnya, Panitia Pusat telah membuka pendaftaran sekolah Kemenkeu Mengajar 6 yang dilaksanakan secara daring pada tanggal 2-17 September 2021. Setelah melalui proses konfirmasi data dan survei sekolah yang mendaftar, panitia pusat akhirnya mengumumkan sekolah yang dinyatakan lolos menjadi peserta kegiatan Kemenkeu Mengajar 6 tahun 2021.
“Kami masih menunggu panitia yang akan menghubungi sekolah dalam rangka mempersiapkan teknis pelaksanaan,” ungkap Zaki.
Program Kerelawanan Mengajar
Kepala SDMM Ria Pusvita Sari MPd menjelaskan, Kemenkeu Mengajar 6 merupakan kegiatan kerelawanan mengajar selama satu hari di sekolah melalui media daring. Di situ akan memperkenalkan bagaimana peran Kementerian Keuangan dalam upaya menjaga perekonomian negara.
“Selain itu juga memperkenalkan beragam profesi yang ada di Kementerian Keuangan,” ujarnya, Selasa (12/10/2021)
Sesuai pada deskripsi kegiatan, lanjutnya, relawan akan menularkan nilai-nilai dan semangat di dalam Kementerian Keuangan serta berbagi kisah tentang mimpi anak negeri. “Karena itu SDMM ingin bergabung menjadi penjaga serta pembangun mimpi,” ungkapnya.
Kepala SDMM Ria Pusvita Sari menjelaskan, ada beberapa syarat sekolah bisa mengikuti seleksi ini.
Vita—sapaan akrab Ria Pusvita Sari—menjelaskan, ada beberapa syarat sekolah bisa mengikuti seleksi ini. Di antaranya memiliki jaringan internet yang stabil, memastikan para siswa yang menjadi rombongan belajar memiliki akses internet, dan sekolah memiliki sarana pembelajaran jarak jauh, contohnya: akun Zoom.
“Sekolah juga diminta mengalokasikan waktu pembelajaran pada saat hari mengajar dan mengikutsertakan perwakilannya dalam rangkaian pelaksanaan Kemenkeu Mengajar 6,” tambahnya.
Perwakilan yang dimaksud, kata Vita, beberapa guru yang ditunjuk untuk hari briefing (sebelum hari mengajar) maupun refleksi (sesudah hari mengajar). “Ada juga perwakilan siswa untuk Kelas Virtual Bersama Menteri,” jelasnya sesuai apa yang ada dalam panduan kegiatan.
Vita mengaku tertarik mengikuti program ini sebagai wujud implementasi pendidikan penguatan karakter dan program merdeka belajar. “Saat hari mengajar, pengajar relawan akan mengajak dan memberi motivasi kepada anak-anak untuk berkontribusi kepada negeri,” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, juga memberi kesempatan bagi para siswa membangun perspektif tentang profesi dan karier masa mendatang, salah satunya di Kementerian Keuangan. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni