PWMU.CO – Aisyiyah Gresik Berpartisipasi dalam Pekan Sedekah Sampah. Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik berpartisipasi dalam Pekan Sedekah Sampah (Pedas) yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik, 4-16 Oktober 2021.
Ketua Majelis Kesehatan PDA Gresik Siti Farichah Ssos menindalanjuti surat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik No. 660/935/437.75/2021 tanggal 26 Agustus 2021 perihal Pedas.
“Dari surat itu saya langsung berkoodinasi dengan anggota saya di Majelis Kesehatan, merapatkan bagaimana teknik pelaksaannya,” ungkap Bu Farichah, sapaannya.
Dia lalu membagi empat titik pengumpulan sampah bagi PDA Gresik dan Pimpinan Cabang Aisiyiyah (PCA) se-Kabupaten Gresik. Yaitu:
- Siti Farichah, Jalan Proklamasi Gang 2 No. 10 Gresik
- Rida Maelana W, Jalan Sindujoyo No. 9 Kroman
- Hamida, Jalan. KHA Karim No. 1 Gresik
- IPAS Store Jalan Jawa No. 30 Gresik
Farichah menjelaskan, empat pos di atas, ada beberapa PCA yang membuat pos sendiri untuk Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan pedas.
“Tentunya sampah yang disetor sudah bersih dan dipilah sesuai jenisnya,” ujarnya.
Misalnya, sampah kertas terdiri dari kertas bekas, majalah, kotak kue, dan kardus. Sampah plastik seperti botol daur kemasan, botol minuman, botol kosmetik, ember, dan lain-lain. Sampah logam seperti alumunium bekas, kaleng, kabel, dan lainnya.
Sampah-sampah yang terkumpul itu akan diteruskan ke workshop DLH. Di situ setiap 1 kg akan ditukar dengan sekantong pupuk kompos.
Dia bersyukur karena anggota Aisyiyah merespon dengan baik kegiatan ini, sehingga pada hari Rabu (13/10/2021) terkumpul lima mobil bak sampah yang langsung dikirim workshop DLH.
Karena masih banyak PCA dan PRA yang antusias mengumpulkan sampah, Kamis (14/10/2021) sehingga kegiatan pengumpulan sampah masih berlanjut.
Sambut Partisipasi Aisyiyah
Drs Umaya—Kepala Seksi Pengelolahan Persampahan Dinas Lingkungkan Hidup kabupaten Gresik—menyambut baik partisipasi Aisyiyah. Dia mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu Aisyiyah yang turut partisipasi menyukseskan acara Pedas.
Umaya menjelaskan, Pedas dilakukan satu tahun dua kali pada bulan Februari dan Oktober. Tujuannya adalah mengedukasi pengelolahan sampah, utamanya sampah anorganik.
Sampah yang terkumpul akan dijual pada pengepul dan hasil penjualannya akan diserahkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Umaya
“Sasaran kita ada sekolah, organisasi, perusahaan, bank sampah, kelurahan, PKK, kelompok-kelompok pegiat lingkungan seperti World Clean Up Day Indonesia (WCDI), kelompok mahasiswa pencinta lingkungan. Kita kirim surat untuk bisa bergabung di kegiatan Pedas,” ujarnya.
Sampah yang terkumpul akan dijual pada pengepul dan hasil penjualannya akan diserahkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Rencananya, dana tersebut akan dibagikan ke-450 orang pasukan kuning dan pasukan hijau yang ada di Kabupaten Gresik. Pasukan kuning yang bersih-bersih di jalan, pasukan hijau yang bersih-bersih taman.
“Berapapun hasilnya akan dibagikan. Misal hasilnya perorang mendapat nominal Rp 90.000 maka akan digenapi Bazna menjadi Rp 100.000,” papar Umaya.
Bernilai Ekonomi
Nurul Fadhilah ST, Staf Analisis Lingkungan Hidup DLH Gresik menambahkan, sampah sebenarnya mempunya potensi 28 persen sampah lapak yang bisa didaur ulang, karena selama ini Indonesia masih impor sampah.
Kita di DLH ini sebagai starter agar masyarakat—lewat bank sampah, tempat pembuangan sampah (TPS) 3R (reduce, reuse, dan recycle) atau pengepul keliling—bisa memilah sampah sehinga bisa dijual dan meningkatkan sirkuler ekonomi masyarakat juga.
“Kami juga mengadakan pelatihan Zerois Waste Cities yaitu program pengembangan model pengelolahan sampah berwawasan lingkungan, berkelanjutan, dan terdesentralisasi di kawasan pemukiman,” terangnya.
“Monggo ibu-ibu Aisyiyah jika ada program kerja yang berhubungan dengan lingkungan hidup kami siap bekerja sama,” pesannya. (*)
Penulis Ian Ianah Editor Mohammad Nurfatoni