PWMU.CO – Muhammadiyah Ponorogo melakukan gerakan vaksinasi dosis Pertama secara massal lintas agama di Expotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMP), Selasa-Kamis (12-14/10/21).
Rektor UMP, Dr Happy Susanto MA mengatakan acara ini diprakarsai Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) dan Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
“Kegiatan ini juga bekerjasama dengan UMP, RSU Aisyiyah Ponorogo, RSU Muhammadiyah Ponorogo, dan beberapa Amal Usaha yang ada di Muhammadiyah Ponorogo,” ujarnya.
Dia memaparkan pada kegiatan vaksinasi ini panitia menyediakan 7500 kuota untuk usia 12 tahun ke atas yang diperuntukkan masyarakat umum dengan dosis vaksin Sinovac dari United States Agency for International Development (USAID).
“Mudah-mudahan dengan diadakannya vaksinasi ini dapat menambah imun masyarakat dan dapat menurunkan Ponorogo kepada level yang paling rendah Covid-19,” tuturnya.
Turunkan Level PPKM
Happy Susanto berharap agar civitas akademika di universitas dan mahasiswa juga ikut terlibat dalam vaksinasi ini sehingga bisa menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) paling rendah dan perkuliahan secara luring diperbolehkan.
“Kita sudah siap melakukan perkuliahan tatap muka langsung,” tegasnya.
Hal senada juga disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Saat meninjau pelaksanaan vaksinasi, dia mengucapkan terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah melakukan vaksinasi lintas agama di Expotorium UMP.
“Penanggulangan vaksin jangan memandang suku, ras, dan agama seperti yang dilakukan Muhammadiyah. Ini sebuah contoh yang baik agar ditiru oleh yang lain,” katanya.
Kami, lanjutnya, merasa sangat terbantu karena keberadaan percepatan vaksinasi akan segera mencapai titik herd imunity dan Ponorogo segera terbebas dari Covid-19.
Berbagai Elemen Agama
Panitia vaksinasi Hanif Nanda Nafi’an mengungkapkan kegiatan vaksinasi ini dihadiri berbagai elemen agama yang ada di Ponorogo, mulai dari Islam, Kristen, Hindu, dan Budha.
“Dalam tempo 3 hari pelaksanaan vaksinasi hampir 7500 Masyarakat Ponorogo ikut berpartisipasi dalam upaya meminimalisir angka kejadian kasus aktif Covid-19,” katanya.
Hambatan Vaksinasi
Hanif Nanda Nafi’an memaparkan ada beberapa hambatan ketika pelaksanaa vaksinasi. Mulai dari peserta yang masih belum bisa mendaftar secara online dikarenakan human error dan kurang pahamnya masyarakat terhadap teknologi.
“Untuk mengatasi hal tersebut akhirnya panitia membuka pendaftaran secara offline di hari ketiga. Peserta langsung mendaftar di tempat vaksinasi dengan membawa fotokopi KTP bagi yang sudah punya dan membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK) bagi yang belum punya KTP.”
Cara ini, sambungnya, bisa mempermudah masyarakat yang ingin mendaftar vaksinasi. (*)
Penulis Maulida Shofiyatuzzahra. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.