Tapak Suci “Juara Umum Konstruktor” Pencak Silat PON Papua oleh Prima Mari Kristanto, eks siswa Tapak Suci Pimda Madiun.
PWMU.CO – Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua berakhir Jumat 15 Oktober 2021 dengan menempatkan Propinsi Jawa Barat sebagai juara umum, disusul DKI Jakarta pada peringkat ke-2, Jawa Timur pada peringkat ke-3 dan tuan rumah Papua di peringkat ke-4.
Ajang pesta olahraga yang sedianya diselenggarakan tahun 2020 kemudian tertunda akibat pandemi Covid-19 akhirnya bisa dilaksanakan di tahun 2021 dengan sukses. Beragam cabang olahraga dilombakan mulai dari atletik, sepakbola, dan sebagainya termasuk pencak silat.
Kabar gembira disampaikan Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah tentang keberhasilan Tapak Suci tampil sebagai ‘juara umum’. Kabar yang sepertinya mengada-ada karena PON merupakan agenda olah raga antardaerah, bukan antarklub atau antarperguruan silat.
Pengumuman tampilnya Tapak Suci sebagai ‘juara umum’ memang tidak pernah diumumkan oleh panitia PON, tetapi sebagai hasil rekapitulasi Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah sendiri.
Hasil rekapitulasi disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Afnan Hadikusumo. Sebuah kebanggaan bagi keluarga besar Tapak Suci di tengah dominasi perguruan-perguruan silat di Indonesia yang melegenda seperti Perisai Diri, Setia Hati, Merpati Putih, Cimande, dan lain-lain yang sama-sama aktif ber-fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan memajukan seni beladiri khas Indonesia.
Juara Konstruktor
Pengumuman Tapak Suci sebagai ‘juara umum’ PON laksana pengumuman juara konstruktor dalam ajang balap mobil paling bergengsi Formula Satu (F1). Dalam ajang F1 selain menampilkan juara perorangan, juga menampilkan juara konstruktor.
Nama-nama beken Lewis Hamilton, Max Emilian Verstappen. Sebastian Vettel, Fernando Alonso, Carlos Sainz, dan lain-lain tampil juara karena kekuatan konstruktor. Sementara tim-tim balap yang terkenal seperti Ferrari, Mercedes-Benaz, Red Bull McLaren, Sauber, keberadaannya saling melengkapi sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
Pada setiap perlombaan diumumkan juara-juara dari masing-masing kategori yaitu pembalap dan konstruktor. Pengumuman juara konstruktor memiliki arti tidak kalah penting tentang ketersediaan mesin dengan teknologinya yang paling mutakhir efektif dan efisien dalam mendukung para pembalap dan tim-tim balap.
Konstruktor bertanggungj awab dalam penyediaan mesin, teknologi sampai strategi pit stop pengisian bahan bakar serta pergantian ban.
Jurus dan Azimat
Tapak Suci sebagai salah satu konstruktor terbukti mampu menyiapkan strategi bela diri dengan jurus-jurus yang efektif dalam menghasilkan 4 medali emas, 3 medali perak. dan 12 medali perunggu.
Jurus-jurus katak, harimau, mawar, ikan terbang, rajawali mampu mengantarkan 43 atlet Tapak Suci tampil dalam ajang PON XX Papua dengan mewakili 12 propinsi berbeda.
Empat medali emas dipersembahkan oleh Iqbal Candra asal Kalimantan Timur, Winda Novi Yalni asal Sumatera Barat, Fransiska Sandra asal Sumatera Selatan, dan Suhardin Ifu asal Papua.
Tiga medali perak dipersembahkan Misran asal Aceh, Firdhana Wahyu asal Daerah Istimewa Yogyakarta dan Devi Sutanti asal Papua.
Dua belas medali perunggu dipersembahkan M. Tri Bintang asal Sumatera Barat, M. Zaki Zikrullah asal Nusa Tenggara Timur, Riduan Hakim asal Kalimantan Timur, Sapto Purnomo asal Jawa Tengah, M. Juan Deviansyah asal Sumatera Selatan.
Juga Annas Rais asa Jawa Tengah, Eko Febrianto asal Jawa Timur, Dinda Nuraida asal Kalimantan Timur, Nadia Haq Umami asal Jawa Tengah, Dela Kusumawati asal Jawa Tengah, Ria Sasyriani asal Sulawesi Selatan dan Nia Larasati asal Sumatera Selatan.
Sebaran perolehan medali yang merata tidak hanya diperoleh oleh pesilat Tapak Suci asal Jawa menunjukkan minat masyarakat yang tinggi pada beladiri Tapak Suci sekaligus sebagai bukti Tapak Suci menjadi seni bela diri yang bisa diterima luas oleh kalangan masyarakat di Indonesia.
Yang unik justru pesilat asal Sumatera Selatan tampak demikian mendominasi perolehan medali, tidak ketinggalan Tapak Suci ikut mengangkat nama Papua dan Nusa Tenggara Timur dalam perolehan medali, di mana daerah-daerah kawasan timur Indonesia sering dikenal sebagai gudang atlet sepakbola dan atletik.
Tidak sia-sia Persyarikatan Muhammadiyah menjadikan seni beladiri Tapak Suci sebagai salah satu organisasi otonom yang menjadikan Tapak Suci bukan sekedar olah raga beladiri biasa. Dengan bergabung menjadi anggota keluarga besar Muhammadiyah, Tapak Suci telah menjadi alternatif wasilah dakwah berkemajuan khas Muhammadiyah amar makruf nahi mungkar yang moderat, modern dan bersahabat.
Hadir sejak tahun 1963, Tapak Suci tidak pernah berhenti menorehkan prestasi di tingkat lokal, nasional, dan internasional. Keberadaan cabang-cabang Tapak Suci di mancanegara juga membuktikan perannya dalam ikut serta menjadi duta budaya bangsa.
Sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dan pilihan di perguruan-perguruan Muhammadiyah dan di luar Muhammadiyah yang meminatinya, menjadikan Tapak Suci tidak akan pernah kekurangan bakat-bakat terbaik.
Polesan dan gemblengan talenta-talenta potensial dari para pelatih dan pendekar diyakini mampu lebih banyak menghasilkan prestasi ke depan. Salah satu ikrar yang berbunyi.
‘Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah’ laksana mantra atau azimat yang mampu mendorong pesilat-pesilat Tapak Suci untuk berprestasi selain latihan-latihan fisik dengan baik dan penuh disiplin, tentunya.
Selamat! (*)
Editor Mohammad Nurfatoni