PWMU.CO – SD Muda Bojonegoro mengadakan kegiatan Keputraan-Keputrian sebagai program pengembangan diri siswa kelas IV-VI yang dilaksanakan hari Rabu sampai Kamis pekan kedua.
Wakil Kepala Urusan Al Islam SD Muhammadiyah 2 (Muda) Bojonegoro Ismaul Kholisah SPd mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk pendampingan masa anak menuju dewasa atau baligh.
“Program ini sebagai aplikasi membersamai anak sesuai dengan fitrahnya,” ujarnya, Jumat (15/10/21).
Dia memaparkan siswa yang mengikuti sebanyak 301 dari tiga kelas tersebut dengan pendampingan 12 guru. Kegiatan ini dilaksanakan dua sesi karena kuota siswa yang masuk tatap muka masih terbatas, yaitu 50 persen.
Keputraan Keputrian
Ismaul Kholisah menjelaskan seusai kegiatan pembelajaran umum, kegiatan keputraan keputrian dimulai pukul 11.30 hingga pukul 12.15 di ruang kelas masing-masing.
“Guru yang bertugas memberikan materi dengan dukungan sarana pembelajaran mulai dari proyektor dan sound system yang sangat representatif,” tuturnya.
Hal ini, lanjutnya, bisa mendukung efektivitas pembelajaran dan siswa bisa menikmati kegiatan dengan enjoy. Selain itu, sambungnya, untuk materi guru juga menyelipkan cerita seru sehingga siswa suka dengan materinya.
Cara Menghormati Orangtua
Ismaul Kholisah mengungkapkan untuk materi yang dberikan ke siswa di antaranya adab pada orang lebih tua, teman sebaya dan yang lebih muda.
“Siswa diberikan materi tentang bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua, ayah bunda, guru, kakak. Menyayangi yang lebih muda dan cara bergaul dengan teman sebaya,” jelasnya.
Menyambut Masa Remaja
Kepala SD Muda Cebeng Alhudayatul Ustadza SPd mengatakan menjelang masa dewasa, anak-anak perlu mendapatkan arahan membersamai mereka menyambut masa remaja yang penuh keseruan.
“Hal ini supaya mereka tumbuh dengan pengetahuan agama yang siap karena kehidupan adalah ibadah. Setiap apa yang kita lakukan adalah bentuk ibadah kepada Allah, tentunya harus menggunakan tuntunan yang tepat.”
Dia memaparkan kegiatan keputraan keputrian yang hanya berlangsung selama 60 lima menit ini, guru memberikan pengarahan sehingga siswa benar-benar mampu mempersiapkan dirinya menjelang aqil baligh dengan gembira. (*)
Penulis Yuni Asih. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.