Selama 7 tahun (1973-1980) Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Buntaran masih ‘ngebon’ kepala sekolah dari Sepanjang, Sidoarjo. “Barulah pada tahun 1980, madrasah ini mendapatkan guru bernama Marwah AS. Seorang lulusan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta yang pada saat itu sedang berdakwah di Lampung. Selain menjadi guru, Marwah juga diangkat sebagai kepala sekolah,” tutur Dzul mengutip sejarah madrasah.
Madrasah terus berkembang. Bertatus ‘Terdaftar’ (1982), ‘Diakui’ (1998), dan ‘Akreditasi B’ (2005). Ketiga status tersebut dari Kantor Depag Kota Surabaya. Kemudian di tahun 2009 mendapat ‘Akreditasi B’ dari BAN SM Nasional. “Dan Alhamdulillah pada tahun 2016 ini, MI Muhammadiyah 23 mendapat Akreditasi A,” ungkap Dzul.
Baca: Sekolah Muhammadiyah Kramat yang Siswanya Cuma 22 Ini Bertahan Hidup Berkat Budidaya Ikan
Langkah cerdik pernah dilakukan oleh kepala sekolah periode 1980–2013 yakni dengan memberdayakan para alumni sebagai guru di madrasah. Karena hanya merekalah yang mau berjihad dan Ikhlas mengamalkan ilmunya di madrasah,” kata Dzul mengenang masa kepemimpian Marwah. Dzul menambahkan, tidak semua guru dari luar yang betah mengajar di madrasah ini, karena honor yang ada sangat minim itu, yaitu sebesar Rp 100 ribu.
Pada tahun 2013 Dzul menjabat kepala sekolah menggantikan Marwah AS MPdI, yang sudah mengabdi selama 33 tahun. Banyak kebijakan dan kegiatan baru yang dibuat oleh Dzul. Kegiatan ekstra misalnya bertambah, di antaranya drum band, futsal, dan seni tari.
Baca juga: Berapa Gaji Guru Sekolah Muhammadiyah? “6 Koma”, Begitu Kata Dr Abdul Mu’ti
Setelah berdiskusi dengan orangtua murid, madrasah akhirnya mencanangkan full day school, shalat Dhuha bersama, dan tahfidz Qur’an. Insyaallah, tutur Dzul, MI Muhammadiyah 23 tetap eksis di era globalisasi dan modernisasi.
“Dan kami yakin bahwa madrasah ini akan maju dan menjadi primadona di wilayah Surabaya Barat,” kata dia sambil menjelaskan visi madrasah, yaitu menjadikan madrasah yang CEMPAKA (cerdas, mandiri, pandai, dan berahlak mulia). Selamat berjuang, from zero to hero! (Fery Yudi AS)