PWMU.CO – Perjuangan Sukseskan Big Sale 10.10. Beberapa wali siswa dan siswa sudah berdatangan di area depan gedung SD Muhammadiyah 2 GKB (Berlian School) sejak pukul 6 pagi, Sabtu (16/10/2021).
Tangan kanan-kiri mereka menenteng tas besar berisi produk yang akan dijual. Ada pula yang mengangkat beberapa kardus besar, juga kotak gabus pendingin.
Kemudian, mereka menata sebagian makanan atau minuman di meja yang telah diberi label menu dan kotak penyimpan kupon. Sedangkan stok lainnya ditata rapi di bawah meja.
Pantauan Ikwam
Di tengah mereka, juga hadir empat pengurus Ikatan Wali Murid (Ikwam) Berlian School. Yaitu Ayuk Kurniawati (bunda dari Nazmi Irfan Syamil), Nurul Faridah (bunda dari Karin Zivana MK), Mujiati Dewi (bunda dari Angelica Tsalitsa Putri), dan Mahfudhoh (bunda dari Nauroh Barizah Afkariha).
Mereka mondar-mandir di antara stan, memantau siapa saja penjaga stan maupun pemasok produk bazar yang sudah hadir. Karena tidak semua siswa penjaga stan sama dengan pemasoknya.
Sambil menelaah lembar berisi daftar pemasok dan penjaga stan, Ulfah Lestari semangat menerangkan, “Koordinator kelas (dari Ikwam) sudah mengingatkan para wali siswa yang memasok produk bazar agar tiba di sekolah maksimal pukul 6.30 WIB.”
Kemudian pada pukul 7.15, mereka mulai bekerja sama dengan guru untuk mensterilkan area bazar dari wali siswa. Dengan suara nyaringnya lewat mikrofon, Nurul Qomariyah SPd sebagai pembawa acara mulai menginfokan kepada para bunda yang masih di sana.
Setelah itu, barulah dia bersama rekannya Nur Hakiky SPd menyapa para siswa yang masih hadir virtual di Zoom Meeting. Bazar makanan dan minuman ini memang digelar secara hybrid.
Siapkan Siswa Berjualan
Sekitar pukul 7, para perwakilan siswa kelas I-VI yang bertugas menjaga stan sudah duduk rapi di stan masing-masing. Dengan memegang kertas berisi daftar pembeli beserta jumlah pesanan, mereka siap menyambut dan melayani para pembeli.
“Nanti kalau ada yang beli, aku yang melayani!” ujar Pranaja Abyasa Pradipto siswa I ar-Rohman dengan semangat dan ceria.
Pada salah satu stan kelas I, juga sudah berjaga Adeeva Afsheen Myesha Zamroni siswa I al-Azis. Myesha—sapaan akrabnya—mengangguk ketika sang bunda berpamitan dan memberi semangat.
Begitu juga dengan Farid Hibatullah. Penjaga stan I as-Salam itu mengatakan siap menukar kupon dengan popcorn yang dia jual. Dia pun menghitung jumlah popcornnya. Memastikan sesuai dengan daftar pesanan yang dia pegang.
Di sampingnya, siswa I al-Malik Pahleva Szemaizar Hinamb (dipanggil Izar) duduk tenang menjaga stan ketika bundanya beranjak meninggalkan area bazar.
Berani Layani Pembeli
Dari jauh, hingga beberapa menit setelahnya, Nanin Ambinari—bunda Izar—memantau anaknya dengan harap-harap cemas. Sebab, ini kali pertama siswa kelas I al-Malik itu berjualan. “Takut anaknya ngambek, baru pertama kali (jualan),” ujarnya.
Selain itu, sebelum berangkat ke sekolah tadi, Izar juga sempat rewel, tidak mau berangkat jika ayah tidak ikut mengantar. Ibunya bersyukur, ternyata Izar mampu menjalankan tugasnya menjaga stan hingga akhir.
“Alhamdulillah sampai bazar selesai, Izar berani dan gak rewel, Izar enjoy didampingi Ustadzah Elis,” ungkapnya kepada PWMU.CO (17/10/21).
Di setiap jenjang kelas, ada seorang guru pendamping. Guru siaga memantau dan membantu para siswa penjaga stan di jenjang kelas itu jika terjadi antrean. Kadang, guru juga mengingatkan siswa untuk menandai daftar barang yang terjual.
Hamil, Masak Jam 3
Salah satu wali siswa, Rheisca mathilda auwy—ibu dari Aliffio Raydzakki Ramadhan kelas III Korsel bersyukur tidak mengalami kendala selama persiapan menjual Takoyaki. Lebih dari 70 Takoyaki yang dipesan ludes terjual.
Sejak pukul 3 pagi, dia sudah bangun dan mulai memasak, dibantu suami dan anaknya. “Alhamdulillah kemarin gak ada kendala, acaranya seru, saya pertama kali ikutan bazar seperti ini,” ujarnya (17/10/21).
Dia juga menyatakan, Big Sale 10.10 ini memberi pengalaman menarik bagi Aliffio tentang suasana menjaga bazar. Meski lelah karena melayani penjualan selama 3 jam, Aliffio bercerita senang bisa ikut menjual ke teman-temannya.
“Sering-sering ya ust ngadain bazarnya, biar anak-anak ada kegiatan selain belajar di Zoom dan kelas,” harap ibu yang sedang hamil 8 bulan itu.
Biasanya, bunda Aliffio menjual Takoyaki secara online. “Cuma lewat FB atau WA status atau WA RT,” tuturnya, lalu menambahkan, “Tapi gak tiap hari jualan, karena lagi hamil besar dan sambil momong adiknya Aliffio yang masih umur dua tahun.” (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni