PWMU.CO – Kenali dan teladani Nabi Muhammad SAW diungkapkan oleh Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Ustaz Muhammad Subhi Lc MH.
Dia menyampaikannya saat menjadi pemateri pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H yang digelar oleh SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat dalam bentuk podcast secara virtual, Senin (18/10/2021).
Muhammad Subhi mengajak kepada 304 siswa kelas VII, VIII dan IX untuk meneladani Nabi Muhammad SAW agar tercipta kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup.
“Michael Hart menempatkan rasulullah Muhammad saw pada peringkat pertama. Bagaimana mungkin orang yang tidak memeluk agama Islam menempatkan rasulullah pada peringkat teratas. Hal itu menunjukkan kemuliaan akhlak Nabi sehingga ditempatkan menjadi orang paling berpengaruh di dunia,” ungkapnya.
Menurutnya penting sebagai siswa untuk lebih mengenal Nabi Muhammad, baik dari segi fisik maupun non fisik. Dengan semakin mengenal Nabi maka semakin kita mengenal Tuhannya, Allah swt.
“Yang mengajar kita tentang Allah, dari mana kita datang, kemana kita menuju adalah Rasulullah,” jelasnya.
Saling Menghargai dan Memaafkan
Dia memaparkan tentang garis keturunan, fisik, akhlak dan pemikiran Nabi Muhammad SAW kepada para siswa. “Nama Muhammad, nasab Muhammad bin Abdullah, Kun-yah Abu Al Qosim, Nisbah (suku) Quraya, dan Laqob (gelar) adalah Al Amin, sehingga namanya Abu Al Qosim Muhammad bin Abdullah Al Amin Al Quroysi,” jelasnya.
“Dalam situasi sekarang ini, anak-anak perlu dibekali pemahaman nilai-nilai dari sifat-sifat Nabi Muhamamd SAW. Hal itu agar anak-anak memiliki rasa empati, mau saling menghargai, saling memaafkan dan tidak mudah marah. Nabi mudah memaafkan dan tidak suka marah,” tambahnya.
Subhi menjelaskan ciri-ciri sifat Nabi, baik sifat fisik maupun non fisik. Sifat fisik ganteng atau cakep, rambut hitam, dahi lebar, kulit bersih, dada bidang, pundak lebar, rambut sepundak, berambut dada, berkaki kekar, sudut mata panjang, lutut ramping, bergigi rapi dan berwajah teduh.
“Sifat non fisik rasulullah sangat tawadhu (low profil), menghargai orang lain, adil, pemberani dan mahir berbahasa. Hormat kepada orang tua, kasih pada yang muda, amanah, pemaaf, tekun, penderma, sedikit tidur dan banyak bekerja,” paparnya.
Di akhir ceramahnya dia menegaskan kepada para siswa untuk menjadi anak muda yang energik seperti Nabi. Pemuda memang minim pengalaman maka pemuda tidak menawarkan masa lalu, tetapi ia menawarkan masa depan.
“Kita bisa contoh pemuda di sekitar Nabi seperti Abu Bakar Ash Shidiq yang sangat terbuka pemikiran, Umar bin Al Khatab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib,” urainya.
Sementara itu Kepala SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta Muhdiyatmoko MPd menyambut baik acara tersebut. “Mari kita teladani Nabi Muhammad SAW dalam praktik hidup sehari-hari,” ajaknya. (*)
Penulis Aryanto. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.