PWMU.CO – UMSurabaya dan Umla mengadakan Webinar CyberSecurity dan Multimedia yang diikuti mahasiswa berbagai kampus di Indonesia serta beberapa praktisi industri, Kamis-Jumat (14-15/10/21).
Acara yang dilaksanakan secara virtual ini merupakan salah satu bentuk realisasi kerjasama antara pihak UMSurabaya dengan pihak Umla, utamanya antara Program Studi (Prodi) S1 Informatika UMSurabaya dengan Prodi S1 Teknik Komputer Umla.
Webinar ini berlangsung selama 2 hari dan diikuti oleh 100 peserta dari beberapa daerah di Indonesia, seperti Bojonegoro, Bandung, Nusa Tenggara, Jambi, Gorontalo, dan Timika.
Ada peserta yang berasal dari Prodi non IT dari kampus lain dan ada juga pegawai dari industri IT yang mengikuti acara ini.
Webinar Hari Pertama
Kepala Laboratorium Informatika UMSurabaya Ashar Hafiizh Tantri mengatakan, keamanan IT adalah sebuah hal yang penting untuk diperhatikan.
“Terutama jika anda berada dalam sebuah perusahaan besar. Sebagai pengalaman, kejadian diretasnya Facebook 3 tahun yang lalu menyebabkan Mark Zuckerberg rugi 67,5 Triliun rupiah,” ujarnya.
Dekan Fakultas Sains, Teknologi dan Pendidikan (FSTP) Umla, Eko Handoyo SKom MKom yang menyampaikan materi Keamanan Komputer menjelaskan, tindakan pencegahan sangat penting dilakukan karena ketika sudah kejadian, maka sebuah sistem akan dianggap tidak aman lagi.
“Seperti bocornya data vaksin baru-baru ini. Saat ini, data itu memiliki nilai ekonomis, terutama data konfidensial. Jangan sampai data-data tersebut bocor karena itu akan menjadi makanan lezat bagi para pesaing bisnis. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi finansial perusahaan,” terang Eko.
Sementara itu sebagai penutup di hari pertama,
Ketua Pengembangan & Teknologi HIMATIFA UMSurabaya M Fierza Eries Erlangga menyampaikan materi Celah Keamanan Website dan Cara Memperbaikinya.
Fierza melakukan peragaan, cara memperbaiki beberapa celah keamanan website, yaitu: SQL Injection, XSS/Cross Site Scripting, Arbitary File Upload, dan Bypass Admin.
“Sebelum website go public, ada baiknya dilakukan PenTest untuk menemukan celah keamanan dan menambalnya sebelum dipublish. Nah, pada kasus website sudah terlanjur go public, bisa disiasati dengan menyelenggarakan bug bounty agar celah keamanan bisa terdeteksi,” ucap Fierza.
Sebagai tenaga pengajar, imbuh Fierza, sebaiknya memang memberikan contoh pencegahan dan tidak hanya mengajari cara meretas sistem.
“Ibaratnya seperti polisi yang memahami cara berpikir seorang pencuri, hal ini dilakukan agar bisa mencegah atau bahkan menangkap pencuri tersebut,” ucapnya.
Webinar Hari Kedua
Acara hari kedua dimulai dengan penampilan video “Rewind Indonesia 2020”. Video dan channel YouTube Indonesia inilah yang menghiasi ranah YouTube sepanjang tahun 2020.
Kaprodi Teknik Komputer Umla, Mala Rosa Apriliya mengatakan, YouTube merupakan platform berbagi video yang paling populer.
“Cepat atau lambat ketika kita terjun ke dunia IT, pasti akan ada yang bertanya bagaimana cara menggunakan YouTube,” ungkapnya.
Acara diteruskan oleh Ilhaam Syafruddin A, Wakil Ketua Himpunan Mahasiswa Informatika UMSurabaya yang memaparkan materi “Merambah Dunia YouTube“.
Menurutnya, ada 5 hal utama yang perlu diperhatikan dalam meng-upload video YouTube agar channel kita ramai, “Yaitu menentukan kategori konten, melakukan editing video, memposting secara berkala, berkolaborasi dengan kreator lainnya, serta melakukan promosi di media sosial,” katanya.
Selanjutnya Mufti Ari Bianto SKom MKom, Dosen Teknik Komputer Umla menyampaikan materi Multimedia cara goal Adsense Youtube.
Pada sesi ini, Mufti Ari menjelaskan mengenai monetisasi YouTube, sehingga YouTube kita bisa memberikan penghasilan.
“Ada beberapa tools yang bisa kita gunakan dalam membantu kita melakukan optimasi channel, misalnya SocialBlade, GoogleTrends, BestHastags, dan KeywordTool,” ujarnya.
Andhy Rheza Rahadian, Mahasiswa Universitas Surabaya yang menjadi salah satu peserta Webinar mengaku senang dapat mengikuti kegiatan ini.
“Materinya bagus, terutama optimasi channel YouTube yang disampaikan oleh Pak Mufti. Saya rasa, YouTuber sebaiknya mengikuti tips yang disampaikan beliau daripada hanya mengandalkan clickbait semata untuk mendongkrak viewer,” pungkas Andhy Rheza. (*)
Penulis Ashr Hafiidz Tantri Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni