PWMU.CO – Marindra Adnan Sempat Inden Sekolah Cucu ke Smamsatu. Hal itu diungkapkan Kepala SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik, Ainul Muttaqin SP MPd, Kamis (21/10/2021).
Menurut Ainul, sapaan akrabnya, almarhum Ir H Marindra Adnan adalah sosok yang sering memberi semangat kepadanya. “Dia sering memberi motivasi melalui tulisan atau video inspiratif pada saya, terutama pandangannya tentang pendidikan dan sumber daya manusia ” ujarnya.
Ainul mengatakan, militansi dan perhatian Marindra pada dunia pendidikan tidak perlu diragukan lagi. “Dalam berbagai kesempatan, beliau hampir tak pernah absen mengikuti rapat koordinasi, baik yang dilakukan pada siang hari maupun malam hari,” ujarnya.
Dia masih terkesan dengan kata-kata yang terlontar dari lisan almarhum saat mengikuti rapat dengan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) GKB, “Kita ini termasuk orang-orang gila. Karena yang lain sudah pada tidur, kita masih rapat. Kalau tidak gila, pasti sudah pada tidur seperti orang normal lainnya.” Candaan itu disambut dengan tertawa bersama-sama anggota PRM GKB yang saat itu hadir.
Sempai Inden Cucu di Smamsatu
Berpulangnya almarhum kehadirat Allah SWT membuat Ainul kehilangan sosok bapak dan inspirator.
“Saya sangat berduka karena kehilangan sosok yang inspiratif. Beliau selalu memberi semangat dan memiliki peran besar hijrahnya SMA Muhammadiyah 1 Gresik ke gedung baru di Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo,” ujarnya.
“Baru beberapa hari yang lalu, almarhum datang berkunjung ke gedung baru Smamsatu untuk inden cucunya,” tambahnya.
Smamsatu Turut Berduka
Waka Ismuba SMA Muhammadiyah 1 Gresik Marzuki Yatim SPd Fis menjelakan siswa yang terjadwal masuk sekolah hari ini akan mengikuti shalat jenazah Marindra Adnan.
“Siswi dan guru perempuan takziah ke rumah almarhum. Sedangan siswa dan guru laki-laki mengikuti shalat jenazah di masjid at-Taqwa SMP Muhammadiyah 12 GKB dan mengiring pemakaman almarhum di Jalan Sumatera GKB Gresik,” ujarnya.
“Semoga di akhir hayatnya beliau husnul khatimah. Diampuni segala khilafnya dan diterima segala amal baiknya. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberi Allah kesabaran dan keikhlasan. Amalan beliau mampu menjadi tauladan bagi banyak orang, amin,” ujarnya. (*)
Penulis Estu Rahayu Editor Mohammad Nurfatoni