PWMU.CO – Asyiknya Maracas Show SD Almadany. Untuk mengisi kegiatan tengah semester ganjil Kamis (21/10/2021) siswa kelas I SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) menggelar Maracas Show.
Acara dikemas menarik dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Para siswa memakai masker dan menjaga jarak satu dengan lainnya.
“Ayo kita nyanyikan bersama lagu Lihat Kebunku!” ajak guru kelas I Lilis Setyawati SPd.
Dengan menggerakkan marakas yang dipegangnya, mereka menyanyikan lagu anak-anak yang telah dikenalnya. “Asik Ustadzah ….” teriak siswa Yaqdhan Pratama.
“Dimainkan lagi marakasnya dengan lebih semangat …!” kata guru kelas I lainnya: Rizqi Susanti SPsi.
“Main (kan) lagi Ustadzah, kayak Upin Ipin,” sahut siswa Vania Nur Ilham.
Suasana mengembirakan tampak dalam pembelajaran mengenal bunyi dan sumber bunyi itu dengan menggunakan marakas itu.
Cara Membuat Marakas
Lilis Setyawati menjelaskan, marakas dibuat sendiri oleh para siswa dari bahan daur ulang dan material bahan baku alami. Mereka membawa botol kecil air mineral. Sementara sekolah menyediakan alat dan bahan seperti beras, selotip, sendok, spidol, dan kertas warna.
“Botol ukuran 600 ml itu dibersihkan dan ditaruh terbalik untuk mengeringkan botol dari air,” ujarnya.
Setelah kering, lanjutnya, botol diisi dengan beras. “Bersama siswa ada sebuah eksperimen dengan menuangkan beras dengan berat yang berbeda satu sama lain,” terangnya.
Setelah dianggap cukup dan mendapatkan suara yang dianggap pas, mulut botol ditutup dengan menggunakan selotip yang direkatkan ke semua bagian botol.
Langkah selanjutnya menghias bagian botol dengan menggunakan kertas warna yang ditempel atau menggunakan spidol. “Dan siswa pun siap untuk berjoget sambil membunyikan marakas buatan mereka sendiri,” terangnya.
Asal Marakas
Lilis Setyawati menerangkan, marakas—atau juga yang dikenal sebagai rumba shaker—adalah instrumen perkusi tangan yang biasanya dimainkan berpasangan.
“Alat musik marakas cukup umum di musik Karibia, Amerika Latin, dan Amerika Selatan,” ujarnya.
Marakas, lanjutnya, adalah alat alat musik yang secara tradisional terbuat dari labu kering atau cangkang kura-kura yang diisi dengan kacang, manik-manik, atau kerikil. (*)
Penulis Mahfudz Efendi Editor Mohammad Nurfatoni