PWMU.CO – SPEAM Juara Umum Lomba Senam Kreativitas Santri dan Vlog. Lomba tersebut diadakan oleh Dinas Kesehatan Kota Pasuruan, di Pesantren Bait al-Hikmah, Kota Pasuruan, Kamis (21/10/2021). Pengumuman pemenang disampaikan pada esok harinya, Jumat (22/10/21), bertepatan dengan Hari Santri Nasional.
Ada 15 pesantren yang mengikuti lomba ini. Sekolah Pesantren Entrepreneur Al-Maun Muhammadiyah (SPEAM) dinyatakan sebagai juara umum setelah tim putri berhasil meraih juara satu dan tim putra juara dua. Kemenangan masing-masing tim didasarkan pada akumulasi nilai senam dan vlog.
Arum Jihan, guru pembimbing, menjelaskan, lomba —baik senam maupun vlog—dilakukan secara offline di lokasi acara. Kemudian direkam dalam video dengan menggunakan peralatan sendiri. Selanjutnya diunggah di akun YouTube masing-masing untuk mendapatkan like dan komentar.
“Dalam lomba ini ada empat kriteria yang dinilai juri: teknik pengambilan video, kreativitas, jumlah like dan comment di akun YouTube masing-masing,” ungkap Arum.
Di sesi senam, setiap peserta diminta untuk membuat gerakan senam sesuai dengan arahan panitia. “Setiap peserta terdiri dari enam santri,” ujarnya.
Dialog Interaktif
Dia melanjutkan, dalam sesi vlog bertema “Peran Santri dalam Penanganan Covid-19 dan Adaptasi Kebiasaan Baru”, peserta dari SPEAM mengemasnya dalam bentuk dialog interaktif berdurasi pendek.
Dua santri putra yang mengikuti lomba kali ini adalah Fajrian Aminudin santri kelas XII dan Ghulam Ilham Fatoni santri kelas IX.
Dalam dialog yang berdurasi kurang dari tiga menit tersebut, Ghulam menyampaikan persepsi masyarakat tentang kebiasaan pesantren seperti sering bertemu dan makan bersama dalam satu piring akan membuat pesantren menjadi klaster baru penyebaran virus Covid-19.
Menanggapi pernyataan Ghulam, Fajrian memberikan fakta baru, bahwa pesantren saat kini sudah berbenah dengan menyediakan fasilitas yang memadai. Seperti satu kamar dibatasi hanya untuk beberapa santri dan makan dengan menggunakan piring sendiri-sendiri.
Dengan kondisi seperti, lanjut Fajrian, pesantren sangat siap beradaptasi dengan pola kehidupan baru di masa pandemi.
Edukasi Masyarakat Abai Prokes
Sedangkan peserta dari SPEAM Putri adalah Qonita Dzatin kelaa XII dan Cindy Novalina kelas IX. Dalam dialognya, Qonita menyampaikan tentang kondisi masyarakat yang abai menerapkan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) yang bisa menambah jumlah pasien terpapar Covid-19.
“Banyak warga yang belum melaksanakan protokol kesehatan di masa pandemi dengan baik: memakai masker tidak benar, hanya menutupi mulut saja, bahkan sekedar dikalungkan di leher. Selain itu masih banyak warga yang suka berkerumun,” ujarnya.
Cindy merespon pernyataan Qonita bahwa untuk melawan virus Covid-19 dan beradaptasi dengan kehidupan baru dibutuhkan tiga hal: aman, iman, dan imun.
“Selain menerapkan protokol kesehatan untuk keamanan kita dari Covid-19, kita juga harus meningkatkan iman kita dengan selalu berdoa kepada Allah supaya diselamatkan dari Covid-19. Dan tidak lupa, kita juga harus menjaga imun kita dengan rajin berjemur di pagi hari dan mengkonsumsi makanan yang bergizi,” jelasnya. (*)
Penulis Dadang Prabowo Editor Mohammad Nurfatoni