PWMU.CO – Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, melalui pesannya yang diterima pwmu.co, meminta Kokam (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah) untuk tidak ikut melakukan pengamanan gereja menjelang dan saat Natal dan Tahun Baru.
Di samping karena hal itu adalah tugas Polri, Dahnil tidak ingin keikutsertaan Kokam dalam pengamanan itu mengesankan seolah-olah umat Kristen dalam ancaman umat lain. Dahnil percaya bahwa umat beragama di Indonesia sudah memahami pentingnya toleransi yang otentik, dan bukan toleransi seakan-akan. Berikut kami turunkan secara lengkap pesan Dahnil. Selamat membaca. Redaksi.
(Baca: Sengaja! KOKAM Dikader Khusus untuk Bela Islam, Bangsa dan Muhammadiyah dan Inilah Alasan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Serukan Boikot Sari Roti)
Yth.
Sahabat Kokam Pemuda Muhammadiyah
seluruh Indonesia
Melalui Pesan Ini saya ingin menyampaikan, bahwa Kokam Pemuda Muhammadiyah tidak perlu ikut melakukan pengamanan Gereja jelang dan saat Natal dan tahun baru nanti. Jangan sampai, keikutan serta Kokam melakukan pengamanan membangun kesan seolah umat Kristen yang Merayakan Natal dan tahun baru dibawah ancaman umat lain, karena sejatinya kita percaya umat beragama di Indonesia memahami pentingnya Toleransi yang otentik.
Pengamanan adalah tanggungjawab dan tugas pihak Kepolisian Republik Indonesia. Pemuda Muhammadiyah percaya penuh dan tidak pernah ragu dengan kemampuan pihak kepolisian menjaga keamanan perayaan Natal dan tahun baru. Oleh sebab itu Kokam Pemuda Muhammadiyah diseluruh Indonesia cukup membantu pihak kepolisian memastikan lingkungan sekitar kita Aman dan nyaman selama perayaan natal dan tahun baru nanti.
(Baca: Pemuda Muhammadiyah Harus Berani Tampil seperti Dahnil dan Raja, Bangkitlah! Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah soal Kekuatan Konsumen untuk Melawan Korporasi Sari Roti)
Kokam Pemuda Muhammadiyah akan ikut dan wajib melakukan pengamanan Gereja bila ada fakta ancaman dan perusakan rumah ibadah dan Pelaksanaan Natal oleh kelompok tertentu, karena Ajaran Islam terang dan tegas melarang merusak tempat ibadah seperti ditegaskan di Surah Al-Hajj ayat 40, “……..Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang yahudi dan masjid- masjid yang didalamnya banyak disebut nama Allah”
Siapa pun yang mengganggu pelaksanaan ibadah Agama lain terang adalah ancaman bagi kebebasan beragama, dan bertentangan dengan ajaran Islam yang dipahami oleh Pemuda Muhammadiyah, pun adalah ancaman bagi Pancasila yang menjadi falsafah bersama kita sebagai Bangsa dan Negara, yang selama Ini ikut dijaga dan dipertahankan oleh Kokam Pemuda Muhammadiyah.
(Baca juga: KOKAM(WATI) pun Siap Kawal Peserta Milad Muhammadiyah di Bangkalan dan Gagal Tampil di Milad, Drum Band KOKAM Tetap Semangat Hibur Puluhan Ribu Peserta di Luar Stadion)
Terakhir, adalah kewajiban seluruh kader Kokam Pemuda Muhammadiyah menampilkan sikap dan prilaku Toleransi nan otentik bukan Toleransi yang penuh dengan keberpura-puraan dan simbolik. Kader Kokam Pemuda Muhammadiyah wajib selalu membuka diri merawat karakter gotong royong dan tolong menolong di lingkungannya masing-masing dengan siapa saja tanpa melihat Agama, suku dan keberagaman lainnya.
Salam,
Fastabiqul Khoirot
Dahnil Anzar Simanjuntak
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah