PWMU.CO– Datang ke Pesantren Riyadlus Sholihin Ketapang Kota Probolinggo, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengecek pelaksanaan vaksinasi untuk santri, Jumat (29/10/2021).
Pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren Riyadlus Sholihin untuk santri dan warga sekitar pondok pesantren dengan target vaksinasi sebanyak 1.450 orang.
Mengawali naik podium, Menko PMK mengajak seluruh santri mengikuti lantunan Shalawat Raqqat Aina. “Ayo ikuti. Assalamu alaika ya…. ya Rasulallah ya Rasulallah.. raqqat ‘ainaya shawqan, wa li taibata tharafat ‘ishqan…“
Muhadjir melantunkan shalawat diikuti secara massal oleh para santri. Dengan fasih Muhadjir melanjutkan lirik Shalawat Raqqat yang dipopulerkan Maher Zen itu sampai tuntas hingga sekitar tiga menit.
Awalnya yang mengikuti santri laki-laki. Setelah shalat Jumat di bagian lain pondok giliran santriwati diajak shalawat massal diiringi rebana.
Dalam sambutannya, Menko PMK mengajak para santri vaksin agar betul-betul aman saat belajar dan mendalami ilmu. Dia mengatakan, vaksin merupakan salah satu cara untuk mengatasi Covid-19.
Dia mendapatkan cerita, masih banyak kalangan orangtua santri yang takut divaksin. Alasan utama, latar belakang orangtua santri yang mayoritas berasal dari desa dan belum memahami manfaat vaksin sehingga termakan isu-isu yang tidak benar, seperti isu vaksin membawa penyakit, memperpendek umur, dan membuat tidak bisa memiliki anak.
Karena itu, dia meminta kepada para santri mengajak keluarganya dan orangtua untuk ikut vaksin. “Vaksin ini insyaallah aman dan halal. Mohon kalau ada keluarganya, orang tuanya, adiknya, kakaknya, yang belum vaksin, ini tugas para santri untuk mendorong mereka ikut vaksin,” ujarnya.
Menko PMK juga berpesan untuk mengembangkan kemampuan, berpikir kritis, kreatif, kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan percaya diri.
“Saya yakin kalau itu dimiliki semua dan ilmu di pondok pesantren ini sudah cukup, saya yakin tinggal bagaimana ini dimanfaatkan ke depan,” tuturnya.
Datang ke pesantren meninjau vaksinasi itu didampingi Wali Kota Hadi Zainal Abidin yang juga pemangku pesantren terbesar di Kota Probolinggo itu.
Saat lewat di bagian santriwati dipasang spanduk mencolok: Kami Siap Divaksin Dua Kali, tapi Saya Tidak Siap Diduakan. (*)
Editor Sugeng Purwanto