PWMU.CO – OTM Herd Immunity, model literasi saat Pandemi Covid-19 ala SMA Muhammadiyah 10 (Smamio) GKB Gresik, Jumat (29/10/21)
Dalam kegiatan Orang Tua Mengajar (OTM) ini sekolah mengundang dr Lukita Hanggaraeni wali siswa Nevira Aqila Asmaranda kelas X Mia 2. Dalam paparannya dia menyampaikan herd immunity ini kerap dijadikan target sasaran vaksinasi untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan.
“Melalui ini, individu bukan hanya melindungi dirinya sendiri, tetapi juga turut terproteksinya kelompok masyarakat yang rentan dan bukan merupakan sasaran vaksinasi,” ujarnya.
Dengan pengetahuan ini, harapnya, yang disampaikan ini dapat menjadi ilmu bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat sehingga bisa disampaikan kembali untuk yang lainnya.
Sistem Kekebalan
Lukita Hanggaraeni menjelaskan perbedaan vaksin, vaksinasi, imunisasi, dan imunitas. Vaksin adalah produk atau zat yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia yang akan menstimulasi sistem kekebalan (imun) tubuh manusia atau imunitas.
“Sedangkan vaksinasi merupakan pemberian vaksin yang khusus diberikan dalam rangka meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit,” tuturnya.
Sedangkan imunisasi, lanjutnya, adalah proses yang membuat seseorang kebal terhadap penyakit menular tertentu dan imunitas adalah kemampuan kekebalan tubuh melawan suatu penyakit menular.
Bakteri dan Virus
Lukita Hanggaraeni mengungkapkan perbedaan bakteri dan virus. Bakteri dan virus banyak di tubuh maupun sekitar kita.
“Tapi mengapa kita tidak sakit? Hal ini karena kita punya daya tubuh yang bisa menjaga kita. Sebaliknya jika daya tahan tubuh atau imun itu tidak bagus maka akan cepat terserang penyakit,” ujarnya.
Bila terinfeksi, sambungnya, manusia memiliki sel imun yang akan mengenali dan melawan virus atau bakteri yang datang. Yang penting lagi kita memiliki sel imun memori yang merupakan pasukan khusus di tubuh kita sehingga bisa membentuk antibody.
Tak Kenal maka Tak Kebal
Lukita Hanggaraeni menjelaskan vaksin melatih tubuh kita untuk kenal, lawan, dan kebal dari penyebab penyakit, seperti virus atau bakteri. Dengan kata lain berusaha kebal sebelum terkena penyakit lewat vaksin.
“Pada dasarnya kekebalan itu didapat dari infeksi alamiah dan lewat vaksinasi. Imunisasi memicu respon sistem kekebalan tubuh jangka panjang yang biasanya didapat secara alami setelah penyembhan penyakit infeksi. Sedangkan lewat vaksinasi risiko reaksi akan lebih rendah dibanding terhadap risiko kompilkasi oleh infeksi ilmiah.”
Dia memaparkan mengapa pernah vaksin tapi masih kena? Ada kemungkinan daya tahan tubuh sedang rendah. Setidaknya risiko yang didapatkan akan lebih rendah daripada yang belum vaksin.
Herd Immunity
Dokter Lukita Hanggaraeni mengatakan herd immunity adalah suatu kondisi ketika sebagian besar populasi kebal terhadap penyakit menular tertentu sehingga memberikan perlindungan tidak langsung atau kekebalan kelompok bagi mereka yang tidak kebal terhadap penyakit menular tersebut.
“Kekebalan kelompok dapat dicapai melalui imunisasi dengan cakupan yang tinggi dan merata,” katanya.
Ibu dari tiga anak ini yang praktik di Rumah Sakit Petrokimia Gresik ini memberikan penjelasan bahwa ada metode pertahanan terbaik dalam mencegah transmisi Covid-19 adalah dengan Metode Pertahanan Keju Swiss (The Swiss Cheese Respiratory Virus Pandemic Defence).
“Tidak cukup dengan pakai masker, menjauhi kerumunan, tapi harus mematuhi semua protokol kesehatan dan wajib mematuhinya sebagai tanggung jawab pribadi. Inilah pertahanan dirinya,” tambahnya. (*)
Penulis Yanita Intan Sariani. Co-editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.