PWMU.CO – Siswa Spemdalas Berbagi Tips Menulis Cerpen di SD Mugeb. Kalila Fayza menjadi narasumber dalam Bedah Buku bersama Penulis Cilik, di SD Muhammadiyah 1 GKB (SD Mugeb) Gresik, Jumat (29/10/21).
Siswa SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) itu membedah buku berjudul Fitri tanpa Cahaya, cerpen karya antologi siswa-siswi Spemdalas.
“Ini merupakan buku antalogi yang ditulis oleh siswa- siswi SMP Muhammadiyah 12 GKB yang berisi cerita saat pandemi Covid-19,” jelas Kalila Fayza. Dia lalu menceritakan salah satu judul cerpen yang dia tulis: Pengalaman Tak Terduga.
Menurutnya, cerpen itu berisi kisah anak kelas II SD bernama Dodo yang jarang puasa alias masih bolong-bolong. “Melihat ibunya sering belanja di online shop, ia pun ikut melihat dan ketemulah buku berjudul Dapat Menghilangkan Wabah dan Membuat Puasa Menjadi Penuh,” terangnya.
Dia melanjutkan, “Dodo meminta ibunya untuk membelikan buku tersebut. Ketika buku tiba dan dia mempelajarinya, tetap saja tidak berhasil, sehingga Dodo merasa tertipu.”
Enam Tips Menulis Cerpen
Selain membedah buku Fitri tanpa Cahaya Kalila menyampaikan enam tips menulis cerpen. Pertama cari ide yang menarik. “Adik-adik harus cari ide yan menarik dengan banyak membaca buku, melihat hal-hal kecil,” katanya.
Kedua mencari konflik sederhana tapi menarik. Ketiga menulis kerangka. “Tulis kerangka yang ingin Kalian sampaikan dulu, biar mempermudah kita,” jelasnya.
Siswa kelas IX-International Class Program (ICP) itu menerangkan tips yang keempat: dibaca berulang-ulang. “Bacalah berulangkali,” kata dia.
“Kelima, teliti ulang apa yang telah kita tulis. Minta bantuan orang lain untuk meneliti tulisan kita kadang ada typonya,” ujarnya.
Kalila menegaskan tips keenam membuat judul. “Jadi adik-adik untuk membuat judul lebih baik langkah terakhir saja. Jika kita menentukan judul di awal takutnya akan terpaku dan bingung,” tandasnya.
Tanya Jawab
Motivasi yang disampaikan oleh Kalila Fayza itu mampu membuat siswa penasaran. Seperti disampaikan siswa kelas VI-Merkurius, Caesarian Azmi Grisseeta. “Kak, menulis cerpen itu susah atau mudah?” tanya dia.
Kalila pun menjelaskan, menulis cerpen susah atau mudah itu tergantung pada diri sendiri. “Kalau kita menulisnya dengan senang pasti akan mudah. Tapi sebaliknya kalau menulisnya dibuat beban pasti sulit,” jawabnya.
Bedah Buku bersama Penulis Cilik digelar SD Mugeb untuk mengisi Gebyar Bulan Bahasa 2021. Kegiatan tersebut, diikuti oleh siswa dan siswi kelas V dan VI secara offline. Diadakan di dua tempat dengan dua pemateri berbeda.
Kalila Fayza menyampaikan materi untuk siswa kelas VI di perpustakaan sedangkan rekannya, Karina Aura Zahi, mengisi materi di aula untuk siswa kelas V.
Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi yakin akan kemampuan siswa SD Mugeb dalam menulis. “Anak-anak pasti mendapat banyak pengalaman dan wawasan dari materi bedah buku ini,” tambahnya.
“Dan apa yang kita tulis insyallah banyak mendatang kebaikan-kebaikan dan akan menjadi amal jariyah nantinya,” imbuhnya. (*)
Penulis Novita Zahiroh Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post