PWMU.CO – Juara Pemuda Pelopor Nasional, Ini Rahasia Mahasiswa UMM (Universitas Muhammadiyah Malang) Fadillah Ahmad Nur.
Dia berhasil meraih juara I di ajang pemilihan Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia. Pengumuman juara dilaksanakan, Rabu (27/10/2021) pekan lalu.
Adil, sapaan akrabnya, mengungkapkan, proses lomba ini berlangsung lama yakni mulai dari bulan Juli sampai Oktober. Untuk mencapai tahap nasional, ia harus melewati banyak seleksi. Mulai dari seleksi di kabupaten, provinsi, hingga pada akhirnya sampai di nasional.
“Dari 34 provinsi yang ada di Indonesia, hanya 23 provinsi yang berkasnya lolos di nasional. Dari situ akan diseleksi kembali sepuluh berkas terbaik untuk di panggil ke Jakarta. Setelah itu baru dipilih juara satu sampai tiganya,” ujar mahasiswa Fakultas Agama Islam tersebut (FAI).
Tiga Tahap Lomba
Selama perlombaan, ia dan para peserta lain harus melewati tiga tahapan yaitu, presentasi, wawancara, dan kunjungan. Di tahap presentasi Adil memperkenalkan organisasi yang dirintisnya yaitu Sasambo Youth Education Nusa Tenggara Barat (SYE NTB).
Organisasi ini berfokus pada peningkatan pendidikan anak-anak di NTB. Beberapa program yang dilakukan SYE NTB adalah webinar, sharing session, ngobrol pintar, serta relawan pendidikan di desa-desa.
“Organisasi ini saya dirikan karena prihatin dengan tingkat literasi anak-anak di NTB. Dari data yang saya dapat, pada tahun 2019 NTB menempati posisi dua terbawah mengenai tingkat literasi dan pendidikan. Hal ini terjadi akibat pernikahan dini, faktor ekonomi, serta pandangan bahwa pendidikan tidak terlalu penting,” ungkap mahasiswa asli Sumbawa NTB tersebut.
Selain memperkenalkan SYE NTB, anak sulung dari tiga bersaudara ini juga mempresentasikan media pembelajaran menggunakan Monopoli Circle (Moci) serta ide aplikasi pembelajaran agama Islam bernama Islamic Education Application by Android (Micado).
Adil bercerita, selama empat bulan mengikuti perlombaan ini, ia tak mengalami kendala yang berarti. “Kendala pasti ada, namun tidak sampai menghambat saya selama perlombaan. Ini semua berkat dukungan keluarga maupun teman-teman seperjuangan saya di organisasi,” kata dia.
Dia sangat bersyukur usahanya selama ini membuahkan hasil yang baik. Ke depannya ia bersama Kemenpora akan merealisasikan terbentuknya cabang organisasi SYE NTB di sepuluh kabupaten maupun kota. Selain itu Adil juga akan membangun desa-desa binaan di NTB.
“Sampai saat ini telah ada 26 mahasiswa NTB yang tergabung dalam SYE NTB. Mahasiswa tersebut tersebar di berbagai daerah. Semoga dengan apa yang kami lakukan ini, selain mendorong tingkat literasi anak-anak NTB juga akan memberi pemahaman baru bahwa pendidikan itu sangat penting bagi masa depan,” ujarnya, dalam rilis Selasa (2/11/2021). (*)
Editor Mohammad Nurfatoni