PWMU.CO – Dapat ilmu, dapat hadiah, dan insyaallah dapat surga. Itulah yang terjadi dalam Tabligh Akbar yang diselenggarakan Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Bohar, Taman, Sidoarjo, Ahad (18/12) lalu.
Untuk menarik masyarakat agar mengikuti pengajian, panitia memang menyediakan door prize. Hadiah diberikan bagi jamaah yang bertanya atau yang bisa menjawab pertanyaan usai mendengarkan ceramah.
(Baca: Bila Falsafah Jawa ‘Eling lan Waspodo’ Jadi Tema di Pengajian Muhammadiyah)
Acara yang berlangsung mulai pukul 08.00 dan berakhir pukul 10.30 tersebut dihadiri oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Taman dan PRM Bohar. Hadir juga warga setempat dan para pejabat di lingkungan Bohar. Pejabat RT, RW, dan Desa memang ikut mendukung kegiatan ini.
Ketua panitia Masturi SThI menjelaskan, pengajian yang mengusung tema “Remaja Dekat Keluarga atau Narkoba” ini dimaksudkan agar para remaja yang sedang mengalami masa pubertas tidak terkontaminasi oleh narkoba. “Jika ingin menyelamatkan masa depan bangsa, maka selamatkanlah generasi mudanya. Karena di pundak remajalah masa depan bangsa,” ungkapnya.
(Baca juga: Halusnya Sindikat Narkoba Menjerat Korban, Jamaah Masjid pun Kena)
Ustadz Muhammad Arifin menjelaskan bahwa maraknya peredaran narkoba telah memengaruhui mental dan sekaligus pendidikan bagi para pelajar atau remaja saat ini. “Masa depan bangsa yang besar ini bergantung sepenuhnya pada upaya pembebasan remaja dari penyalahgunaan narkoba,” ujarnya.
Di antara sela-sela presentasinya Ketua Lembaga Dakwah Khusus PWM Jatim itu menyelipkan beberapa potongan vidio seputar pergaulan remaja dalam penyalahgunaan narkoba. “Dua Masa Depan yang Berbeda”, itulah judul video yang ditunjukkan kepada jamaah di sela-sela ceramahnya.
(Curhat Seorang Ibu Peserta Pengajian tentang Anaknya yang Kecanduan Narkoba)
Video itu menceritakan tentang dua sahabat karib yang berbeda jalan. Yang satu rajin belajar hingga menjadi sarjana sebagai lulusan terbaik. Sementara temannya meninggal dunia akibat penyakit HIV-AIDS yang telah dideritanya akibat jarum suntik narkoba.
Arifin mengajak para orangtua agar lebih dekat dengan anak-anaknya. “Anak-anak kita yang menginjak remaja harus akrab dan dekat dengan orangtua. Agar mereka tidak dekat-dekat dengan narkoba.” (MN)