PWMU.CO– Gelombang Islam masuk Eropa terbagi dalam masa tiga periode. Mulai masa Bani Umayyah, Turki Utsmani, hingga masa modern migran orang Timur Tengah.
Hal ini diungkapkan Nurul Musdolifah MPdI saat mengisi webinar Perkembangan Islam dan Muhammadiyah di Eropa bersama siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo, Kamis (28/10/2021).
Menurut Nurul, gelombang Islam periode pertama pada masa Kekhalifahan Bani Umayyah di Andalusia Spanyol di abad 8. Kemudian periode kedua oleh Kekhalifahan Turki Utsmani sekitar abad ke-14 dan 15 setelah menaklukkan Konstantinopel.
”Periode ketiga setelah Perang Dunia II banyak kaum imigran muslim hijrah ke Eropa. Periode modern setelah gejolak politik negara-negara di Timur Tengah seperti Afghanistan, Syiria, Libya, Mesir, Yaman,” ujar Nurul, mahasiswa yang studi di Hongaria.
Ia menambahkan dalam sejarah ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, Spanyol saat dikuasai muslim dikenal dengan sebutan Andalusia.
”Kata Andalusia berasal dari kata Vandalusia yang artinya bangsa Vandal, karena sebagian Semenanjung Iberia ini pernah dikuasai bangsa Vandal sebelum dikuasai bangsa Goth. Tanah ini kemudian dikuasai oleh Kekhalifahan Bani Umayyah,” kata dia.
Dia menjelaskan, ada tiga pahlawan Islam yang berjasa dalam penaklukan Spanyol yakni Tharif bin Malik masa perintis/penyelidik dengan membawa 500 tentara berkuda dan 4 kapal menuju Spanyol namun gagal.
Lalu berangkat pasukan Thariq bin Ziyad disebut masa penakluk dengan membawa 7000 pasukan dan kapal berhasil menyeberangi Laut Tengah lewat Kota Ceuta Maroko kemudian mendarat di bukit batu tanah Spanyol. Bukit itu kemudian populer disebut Jabal Thariq. Orang Eropa melafalkan Jibraltar.
Orang ketiga adalah Musa bin Nushair adalah Gubernur Maroko dengan membawa 5000 pasukan bala bantuan menyeberangi Spanyol untuk menundukkan kerajaan-kerajaan di Spanyol.
Nurul kemudian menjelaskan perkembangan Muhammadiyah di seluruh dunia sebagai agen-agen dakwah islam. Ada 23 PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) tersebar di seluruh dunia.
”PCIM itu di antaranya Kairo-Mesir, Iran, Khartoum – Sudan, Belanda, Jerman, Inggris, Kuala Lumpur, Prancis, Amerika Serikat, Jepang, Rusia, Turki, Taiwan, Australia Barat, Australia, Rusia, Tunisia, Korea Selatan, Arab Saudi, Thailand, Maroko, India, Yaman, Spanyol dan Hongaria,” papar Nurul.
Nurul sendiri anggota Majelis Dakwah dan Pendidikan Kader PCIM Hongaria yang didirikan 25 Februari 2021.
Guru Kemuhammadiyahan Smamita sekaligus penyelenggara webinar Chusnul Utami SPdI mengungkapkan, tujuan webinar untuk menambah wawasan perkembangan Islam dan Muhammadiyah dari orang yang tinggal di benua Eropa.
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto