PWMU.CO– Siswa SMK memang disiapkan untuk kerja. Karena itu mereka harus sudah kerja sebelum tamat.
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat meninjau pembangunan Workshop Alat Berat di SMK Muhammadiyah (SMKM) Berau, Kalimantan Timur, Selasa (2/11/2021). Menko PMK didampingi Wabup Berau Gamalis dan Forkopimda.
Menko Muhadjir menegaskan, pendidikan SMK harus mampu menghasilkan lulusan yang siap kerja. Bahkan sebelum tamat dari sekolah mestinya para siswa SMK harus sudah bekerja.
”Jadi dia sudah biasa bekerja sebelum tamat. Jangan sampai nanti sudah tamat baru belajar kerja. Itu bedanya SMA dengan SMK,” ujar Muhadjir.
Agar siswa SMK lebih siap dalam menghadapi dunia kerja, sambung dia, diperlukan pembiasaan mulai dari pendidikan di sekolah. Salah satunya menghadirkan suasana kerja termasuk peralatan yang sudah berteknoologi digital yang sesuai perkembangan dunia industri.
Sebagai contoh, ungkapnya, keberadaan workshop alat berat di SMK Muhammadiyah Berau sangat penting dan bisa dijadikan contoh sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan situasi pekerjaan yang nantinya akan dihadapi khususnya oleh para siswa jurusan Teknik Mesin.
”Ini menjadi sangat mutlak dimiliki oleh semua SMK. Kalau perlu tidak ada ruang kelas, kelasnya ya di tempat workshop itu. Di sini beri kursi-kursi, nanti gurunya di situ memberi penjelasan, kemudian langsung lihat bendanya apa yang harus dilakukan. Jadi lebih konkret. Kalau hanya diceritakan di kelas saja nanti ngga dapat apa-apa,” paparnya.
Ia berpesan agar kepala SMK tidak hanya memikirkan tujuan untuk memperbanyak jumlah siswa, tetapi memiliki tanggung jawab dalam menyiapkan lulusan SMK yang benar-benar produktif.
Begitu juga para guru diminta untuk peka dalam menyiapkan mental dan karakter siswa SMK yang siap menjadi tenaga kerja.
”Yang paling penting sekali adalah karakter dan mental itu sebenarnya. Dia tidak boleh lagi kalau sudah masuk SMK itu terus main-main, masih keluyuran. Harus tahu betul bahwa waktu itu untuk bekerja, untuk berproduktif. Nanti kalau itu sudah terbentuk, percaya sama saya, orang berhasil itu karena kerja. Tidak ada istilahnya orang tidak bekerja keras terus berhasil,” tandas Menko PMK.
Berdasarkan data pokok pendidikan SMK, saat ini terdapat 14.464 SMK yang tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai jurusan. Sedangkan, jumlah siswa SMK mencapai 5.073.285 orang. (*)
Editor Sugeng Purwanto