PWMU.CO – Kisah dua siswa Smamita, Fariz Al Thoriq dan Azzam Abdillah Tsani meraih Juara Favorit Lomba Videografi Nasional.
Dua Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo tersebut berhasil meraih prestasi lomba video kreatif yang diselenggarakan oleh Lingkar Studi Ilmiah Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Selasa (19/10/2021).
Mengangkat tema Semangat Generasi Milenial dalam Menanggulangi Hoax di Masa Pandemi, Faris dan Azzam menceritakan kisahnya mengikuti lomba tanpa bimbingan siapapun dalam membuat video.
Kepada PWMU.CO, Fariz mengaku, sejak awal memang menyukai editing video dan baginya itu sudah seperti hobi.
“Bagi saya, editing video itu seperti hobi. Ya awalnya suka-suka saja sih mengedit video yang biasa. Tapi lama-lama kok juga mulai memikirkan konsep membuat video yang bagus. Jadi berawal dari situ saya menyukai pembuatan videografi seperti ini,“ katanya.
Faris mengatakan, dia bersama Azzam sudah terbiasa membuat videografi, meskipun masih sederhana. Namun mereka mencoba untuk terus belajar agar videografinya bagus, menarik dan hasilnya memuaskan.
Untuk lomba yang diikuti, Faris mengaku mendapatkan informasi dari instagram. Karena memang tertarik dan kebetulan tema yang diangkat ada di sekitar, mulailah mereka untuk mencoba bersaing membuat video tersebut.
“Video yang kami buat berisi tentang edukasi akan bahaya penyebaran berita hoax yang semakin beredar di era ini dan menyasar pada generasi milenial. Dengan video kreatif ini, diharapkan masyarakat lebih cerdas bermedia sosial,” ungkap Fariz.
Fariz menambahkan, yang perlu dipersiapkan untuk mengikuti perlombaan sangat banyak. Dia pun membuat script, menentukan lokasi shoot, dan menyiapkan properti.
“Selama pembuatan video sebenarnya tidak terlalu banyak masalah, karena pembuatan videonya cukup berjalan lancar. Hanya saja sedikit khawatir saat pengeditan video yang dekat dengan jadwal deadline,” tambahnya.
Pesaing Berat dan Banyak
Sementara Azzam mengatakan, dia sangat senang karena dapat menjuarai lomba. Melihat pesaing-pesaingnya sangat berat, apalagi peserta dari masyarakat umum. Tetapi itu bukan alasan untuk tidak berani bersaing.
“Pesaingnya sangat banyak dan berat. Kategorinya umum, jadi semua kelompok masyarakat bisa mengikuti lomba. Ada yang mahasiswa, anak sekolah, bahkan ada juga yang dari kepolisian,” terangnya.
Di awal-awal, Azzam mengatakan sempat ragu untuk mengikuti lomba. Tapi karena memang ingin lebih mengasah bakat, jadi mereka tetap mengikuti lomba dengan membuat konsep yang matang.
“Tentunya kegiatan ini menjadi tantangan, sehingga kita harus berusaha semaksimal mungkin agar mendapatkan hasil yang baik serta mendapat dukungan,” tuturnya.
Meskipun baru pertama kali berhasil mendapatkan juara vidoegrafi secara nasional, tentunya hal ini dapat menambah semangat bagi Faris dan Azzam untuk ke depannya.
“Tentunya prestasi ini tidak akan berhenti disini saja. Dengan mendapatkan prestasi tersebut kami merasa menjadi lebih tertantang untuk mengikuti lomba-lomba videografi lainnya,” terang Azzam.
Dalam pembuatan video ini, Azzam mengaku tidak ada yang membimbing sama sekali.
“Untuk pembuatan video ini murni dari kita semua sendiri, tanpa ada yang membimbing. Jadi kita mencoba untuk mendesain semuanya sendiri. Tentunya ini sangat menyenangkan, bisa sambil belajar banyak,“ ungkapnya.
Azzam pun berpesan kepada teman-temannya yang lain agar tetap semangat dan gigih dalam melakukan suatu, “serta fokuslah pada satu tujuan,” tegasnya. (*)
Penulis Niar Wulandari Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni