PWMU.CO– Pengambilan Sumpah lulusan Profesi Ners angkatan XI Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (Umgo) Tahun Akademik 2021/2022 berlangsung di Gedung Indoor David Bobihoe, Kamis (4/11/2021).
Dr H Lukman Arsyad MPd dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Gorontalo hadir memberikan tausiah. Dia menyampaikan, harus ada peningkatan keilmuan dan keimanan pada lulusan Ners.
”Lulusan Ners menjadi alumni yang cerdas, memulai dari hidup yang bersih, jadi generasi yang bermakna dan bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Sementara Dekan Fikes Umgo Ns H Abd. Wahab Pakaya MM MKep dalam sambutannya mengatakan, pengambilan sumpah profesi Ners angkatan XI adalah angkatan pertama yang lulus dulu ujian kompetensi, baru disumpah. Ini beda dengan tahun sebelumnya yang disumpah dulu baru ikut ujian kompetisi.
”Alhamdulillah tahun ini lulus 98% yang ikut ujian 44 mahasiswa dan lulus 43 mahasiswa. Satu mahasiswa belum beruntung. Dua tahun sebelumnya berturut- turut lulus 100%,” katanya.
”Pesan saya sebagai dekan jadilah perawat yang memiliki kecerdasan spriritual, al-Islam dan Kemuhammadiyahan hanya ada di Umgo. Tunjukkan karakter dan penciri sebagai alumni,” tegasnya.
Rektor Umgo Prof Dr Abd. Kadim Masaong mengatakan, hari ini adalah hari bersejarah untuk perawat karena baru dilantik dan disumpah. Atas nama civitas akademika mengucapkan selamat berbahagia, hari ini bukan akhir tapi ini awal untuk profesi selanjutnya. Kami serahkan pembinaan ke Asosiasi PPNI,” ungkapnya.
Lanjut Prof Kadim menyampaikan ada tiga hal yang perlu dimiliki untuk sukses. Yaitu pengetahuan (kecerdasan intelektual), skill (kecerdasan emosional) dan attitude (kecerdasan spiritual). Dia menyitir al-Quran surah al-Mujadilah ayat 11, orang yang beriman dan berilmu yang diangkat derajatnya.
”Buya Hamka pernah berkata ilmu tanpa agama bagaikan lentera di tangan bayi. Iman tanpa ilmu bagaikan lentera di tangan pencuri. Jadilah perawat yang berbeda dengan perawat pada umumnya,” katanya.
Perawat yang agamis dan punya kecerdasan spiritual, sambungnya. Perawat yang memberikan pesan- pesan ruhani kepada pasien ketika memberi tindakan, memberi obat diajari berdoa sebelum dan sesudah minum obat, cara wudhu dan shalat ketika sakit.
”Ketika menghadapi pasien dalam sakaratul maut, tuntunlah dengan talqin, karena itulah penciri anda yang memiliki kecerdasan spiritual,” pesan dia.
Hadir dalam acara ini seluruh wakil rektor, Ketua BPH Drs H Yusnan J. Ekie MPd, para dekan, Kaprodi. Ketua DPW PPNI Ns Rhein R Djunaid MKes, Rohaniawan Fahrudin Otoluwa SAg, Direktur RSUD/RSU/RSIA se Provinsi Gorontalo, Kepala Bidang Keperawatan RSUD se Provinsi Gorontalo, dan orangtua mahasiswa.
Wisudawan terbaik pertama Ns Irma Suryani Dunggio SKep dengan IPK 3,84, terbaik kedua Ns Siti Nur Khalizah Djauhari SKep dengan IPK 3,83 dan terbaik ketiga Ns Delfiyana SKep dengan IPK 3,83. (*)
Penulis Zainuddin Editor Sugeng Purwanto