PWMU.CO– Jenderal Sudirman menjadi model bagi kepanduan Hizbul Wathan untuk berperan membangun negeri secara benar.
Bahasan itu muncul dalam seminar yang digelar Kwartir Pusat dan Kwartir Wilayah Hizbul Wathan (HW) Jawa Tengah dengan tema Penguatan Karakter Kepanduan Hizbul Wathan dalam Peran Keindonesiaan pada Sabtu (6/11/2021).
Kegiatan tersebut bertempat di Solo diselenggarakan secara hybrid (luring dan daring) karena masih di masa pandemi Covid-19.
Seminar dihadiri pengurus HW se-nasional ini kerja sama Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dalam Gerakan Revolusi Mental.
Ketua Umum Kwartir Pusat HW Ramanda Endra Widyarsono mengatakan, acara ini sebagai bukti Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan memiliki kesadaran yang utuh untuk menguatkan peran keindonesiaan.
”Panglima Besar Jenderal Sudirman adalah contoh kader terbaik HW yang memiliki kontribusi nyata lahirnya Indonesia,” ujarnya.
Koordinator Tim Kerja, Faozan Amar, mengajak seluruh kader HW untuk meneladani kiprah Jenderal Sudirman.
“Pak Dirman bisa dijadikan best practice bagaimana kita membangun rasa cinta tanah air dengan langkah nyata di lapangan di tengah ancaman ideologi transnasional yang dapat memecah belah bangsa,” ujarnya.
Staf khusus Menko PMK, Ravic Karsidi, mendorong kader kepanduan HW untuk merevitalisisasi nilai-nilai HW agar adaptif dengan tantangan global.
Kegigihan Jenderal Besar Sudirman dalam mempertahankan bangsa hingga menjadi pahlawan nasional, menurut mantan Rektor UNS tersebut, harus diteladani bersama di tengah tantangan bangsa yang terus silih berganti seperti adanya revolusi industri 4.0, hingga adanya ancaman benturan peradaban.
Pembicara lainnya Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah M. Tafsir menerangkan, Muhammadiyah maupun Hizbul Wathan wajib membantu pemerintah sebagai contoh dalam menyebarkan gerakan revolusi mental.
”Salah satu poin Kepribadian Muhammadiyah adalah membantu pemerintah, maka kita jadikan pemerintah sebagai mitra untuk membangun Indonesia, namun tetap kritis,” ungkapnya.
Sementara Kepala Seksi Teritorial Korem 074/Warastratama Letkol CAJ Achsin menyambut baik Seminar Penguatan Keindonesiaan yang dilakukan oleh Hizbul Wathan, karena saat ini banyak tantangan bangsa di antaranya nasionalisme dan patriotisme menurun, pemahaman sejarah berkurang dan lupa budaya bangsa.
Dalam seminar ini diadakan penandatanganan bersama Komitmen Mulia Hizbul Wathan dalam Mencegah Krisis Iklim.
Menurut Ketua Kwartir Wilayah HW Jawa Tengah, Ramanda Sukasno, kegiatan tambahan tersebut merupakan cinta nyata HW untuk merawat alam dan lingkungan, khususnya alam dan lingkungan Indonesia yang keindahannya telah dikenal dunia.
Penulis Jatmiko Editor Sugeng Purwanto