PWMU.CO – Kader IPM harus bisa menulis berita kegiatan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Fathurrahim Syuhadi.
Dia menyampaikannya saat menjadi pemateri pada Pelatihan Jurnalistik yang digelar oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Lamongan (PC IPM Lamongan) di SMK Muhammadiyah 1 Lamongan pada, Sabtu (6/11/2021).
Kegiatan ini dihadiri oleh 18 peserta dari PC IPM Sugio, PC IPM Sukodadi, dan Pimpinan Ranting IPM se-Kecamatan Lamongan. Juga hadir tujuh peserta tamu dari PC IPM di luar Lamongan. Kegiatan ini mengambil tema Pentingnya Literasi Digital pada Masa Pandemi Di Era 4.0.
Menurut Fathurrahim dalam membuat suatu tulisan berita harus berupa fakta dan dilarang hoax. Memberikan sesuatu juga harus jujur dan valid sesuai dengan realita dan apa adanya.
Dia lalu mengutip al-Quran surat al-Ahzab ayat 70:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا
Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.
“Berkatian dengan pemberitaan, sumber normatif Islam yaitu surat al-Ahzab ayat 70 menganjurkan masyarakat untuk berkata jujur dan sesuai dengan fakta,” ujarnya.
Literasi Digital
Dia menjelaskan, literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
“Contoh literasi digital adalah komunikasi dengan guru atau teman menggunakan media sosial, mengirimkan tugas sekolah lewat email, pembelajaran dengan cara online dan mencari bahan ajar dari sumber terpercaya di internet,” jelasnya.
Peran dan Tanggung Jawab Jurnalis
Jurnalis, menurutnya, mempunyai peran dan tanggung jawab. Pertama, menulis, menganalisis, dan melaporkan suatu peristiwa kepada khalayak melalui media massa secara teratur.
“Kedua memeriksa keautentikan suatu informasi yang akan disampaikan. Dan ketiga melakukan wawancara kepada narasumber demi memperoleh informasi akurat untuk disampaikan ke publik,” paparnya.
Dasar Dasar Jurnalistik
Secara praktis, ujarnya, dasar jurnalistik yang wajib dimiliki wartawan adalah keahlian meliput perisiwa, menulis beritanya, melakukan wawancara dan menaati kode etik.
“Penulisan jurnalis harus berdasarkan fakta dan kebenaran, bahasa yang singkat, padat dan jelas. Kemudian bahasa yang mudah dimengerti, berita berisikan 5W+1H (what, when, who, why, where, how). Dan yang penting struktur piramida terbalik, artinya mendahulukan informasi terpenting sebelum informasi tambahan. Jangan lupa perhatikan tanda baca,” pesannya. (*)
Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.