PWMU.CO– Mahasiswa Mesir, Mohammed Ali Fouly, dari Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UMM berhasil meraih penghargaan dalam lomba komedi tunggal (Stand up comedy) di Festival Handai Indonesia tahun 2021.
Kompetisi ini diadakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dalam rangkaian perayaan Bulan Bahasa pada September-Oktober. Pengumuman juara disiarkan, Kamis (28/10/2021) lalu.
Lomba ini ditujukan bagi warga negara asing yang mampu berbahasa Indonesia serta memahami kebudayaan Indonesia.
Ada berbagai jenis kompetisi yang dilombakan di Festival Handai Indonesia. Ali Fouly semula tertarik mengikuti lomba pidato. Karena tak sempat persiapan naskah, akhirnya ia memilih ikut lomba komedi tunggal atau stand up comedy.
”Awalnya saya ingin ikut lomba pidato, tapi waktunya mepet. Akhirnya saya ikut lomba komedi tunggal karena lebih mudah dan persiapannya lebih gampang. Selain itu, saya juga pernah membahas hal-hal berbau komedi di kanal Youtube saya, sehingga sudah terbiasa,” ujar Fouly, mahasiswa Mesir ini.
Lomba tersebut mengharuskan Fouly membuat video dan mengirimkannya ke panitia penyelenggara. Pengalamannya sebagai Youtuber membantunya pengambilan dan editing video. Menurutnya, tidak ada kendala yang berarti dalam penyusunan materi dan videonya.
”Bahannya saya tonton ulang konten Youtube saya. Setelah itu mengumpulkan bagian-bagian yang bisa dijadikan bahan untuk lomba komedi tunggal. Utamanya tentang perpindahan budaya dan culture shock. Saya juga menambahkan beberapa bagian dari pengalaman sendiri lalu saya jadikan script, merekam video, mengedit dan submit videonya ke Festival Handai Indonesia,” jelas Fouly.
Dia pilih lomba komedi karena konten komedi lebh digemari. Fouly memiliki 310 ribu subscriber Youtube. Sama dengan berceramah. Penceramah menyampaikan pesan dengan komedi maka jamaah lebih suka mendengarkannya.
Fouly menyampaikan pesan kepada teman-teman BIPA agar bisa meraih prestasi sebanyak mungkin. Apalagi dengan banyaknya perlombaan yang diadakan berbagai pihak.
”Beberapa caranya yakni dengan bersungguh-sungguh belajar bahasa Indonesia, sering mengobrol dengan menggunakan bahasa Indonesia, dan tidak takut untuk ikut dalam berbagai lomba semacam ini. Tidak perlu takut salah, karena dengan kesalahan kita bisa belajar,” kata Fouly. (*)
Penulis Rozzaqul Hasan Editor Sugeng Purwanto