PWMU.CO – Siswi SMP Muhammadiyah Bandung ini, Rana Fathiyyah Azzahra, hasilkan film dan buku. Jiwa berkarya nampaknya sudah ada dalam diri siswi SMP Muhammadiyah 8 Bandung ini.
Kepada PWMU.CO Rabu (10/11/2021) Rana Fathiyyah Azzahra menyampaikan kecintaan dalam berkarya salah satunya di dunia perfilman membuatnya bersama teman-temannya mendirikan Mutu Sinema. Mutu Sinema merupakan wadah untuk berkreasi dalam menyampaikan pesan kebaikan melalui film.
“Kami sudah memproduksi lebih dari 3 film pendek dan meraih beberapa penghargaan. Yaitu Juara 1 Indonesia Mendongeng, Anak Merdeka Award 2019 dan Penghargaan Khusus Juri Imaji Fest,” ujarnya.
Sampai saat ini, lanjutnya, terus aktif berkarya sepenuh hati, meskipun pandemi Covid-19 mempersempit ruang gerak. Keterbatasan di tengah pandemi tidak membuat untuk berhenti berkarya.
“Dan sekarang karya saya yang berjudul Gara-Gara gak Boleh Jadi Chef berhasil terpilih dalam nominasi Anak Merdeka Award di kompetisi Nasional Festival Film Pelajar Jogja (FFPJ XII-2021),” ungkapnya.
“Ini bukan pertama kali saya terpilih menjadi nominator di FFPJ. Sebelumnya di tahun 2019 sebagai nominator FFPJ X dan saat itu juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Workshop Nirmana dan Psikologi Film,” tambahnya.
Buku Dirilis saat Pandemi
Dia bersyukur diberikan kemampuan dalam melihat kejadian-kejadian sehari-hari. Hal ini menjadikannya untuk tetap terus berkarya dari hati.
“Saya juga terus memupuk kepercayaan diri dan kerja keras, sehingga tak mudah menyerah untuk berkarya lebih baik lagi agar mendapat kepercayaan dan dukungan dari orang-orang terdekat,” jelasnya.
Selain berkarya dalam membuat film, dia juga aktif dalam melakukan kampanye perlindungan anak melalui video dan podcast. Karena menurutnya selain mendapatkan perlindungan, setiap anak juga harus mendapatkan haknya yaitu merdeka belajar.
“Saya sangat menyukai dan mudah memahami dengan proses belajar cara praktek langsung. Itu semua bisa didapatkan dari pendidikan formal untuk mendukung keterampilan lainnya misalnya menulis. Dan keterampilan menulis ini, melahirkan sebuah buku My Kitchen Diary – Pandemic, Food and Math. Buku ini ditulis dan dirilis di masa pandemi,” paparnya.
Duta U-Report UNICEF
Dia menambahkan dirinya juga aktif sebagai Duta U-Report Unucef Indonesia. Banyak kegiatan yang dilakukan bersama U-Report, diantaranya kampanye anti tembakau. Dan mengadakan pertemuan secara virtual dengan wakil U-Report dari berbagai negara seperti Amerika, Afghanistan, Uzbekistan, Afrika, dan negara lainnya.
“Bersama UNICEF Indonesia juga, saya menjadi bagian Mitra Muda dan aktif mengikuti diskusi seputar perlindungan anak. Dan aktif membuat banyak konten untuk di Instagram dan TikTok U-Report Indonesia. Semoga semangat berkarya dari hati dan aktif dalam kegiatan positif ini bisa menjadi inspirasi bagi yang lainnya,” harapnya. (*)
Penulis Cepi Aunilah. Co-Editor Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.