PWMU.CO– SMKM Duta (SMK Muhammadiyah 2 Taman) Sidoarjo mengadakan Focus Group Discussion (FGD) dengan topik Belajar dari Dunia Industri Digital berlangsung di sekolah, Sabtu (6/11/2021).
Acara ini bekerja sama dengan Universitas Brawijaya Malang, pembimbing Sekolah Pusat Keunggulan (Sekolah PK) Ir Dewa Made Widya MT dan Myro S. Persijn SSi, serta dua dua start up muda Seven Qbits dan Markaz Design.
FGD diikuti 35 guru dan karyawan SMKM Duta. Juga hadir Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) PCM Sepanjang Dr Wahono MSi, dan Ketua Komite Drs H Nur Afandie.
Kepala SMK Muhammadiyah 2 Taman Rahmat Susilo SPd dalam sambutannya mengatakan, pertemuan ini lanjutan saat rapat kerja awal Oktober lalu di Hotel Arayanna, Trawas.
”SMKM Duta sebagai Sekolah Pusat Keunggulan di Sidoarjo menciptakan entrepreneur sejati dalam pendidikan masa kini, era 4.0, butuh berguru dengan sosok entrepreneur muda masa kini,” katanya.
Yonathan Toar Sangari SIKom dari Seven QBits memaparkan pengalamannya setelah lulus SMK Negeri 2 Buduran bekerja sebagai tenaga administrasi kantor belum membuat dirinya menemukan passionnya.
Kuliah di Sekolah Tinggi Komunikasi dan jumpa wartawan senior membuatnya berani dan hidup dengan daya juangnya. ”Berani tampil di depan orang, memacu semangat untuk berwirausaha, dan mulai 2013 merambah dunia usaha jasa fotografi dan video di Kota Sidoarjo,” ceritanya.
Awalnya, dia menuturkan, 11 SMK dan 2 perguruan tinggi yang magang di perusahaannya. Sekarang sudah 84 sekolah yang siswanya magang. Ada 5 sekolah negeri dan 79 sekolah swasta.
”Total jumlah siswa magang 200 anak sejak awal 2021,” jelas pemilik usaha foto dan video animasi di Pondok Mutiara ini.
Digital Branding
Hasil surveinya, 30 persen lulusan SMK di Surabaya dan Sidoarjo menganggur. Sisanya kuliah dan bekerja. Oleh sebab itu, sambung dia, SMK Muhammadiyah 2 Taman sebagai Sekolah Pusat Keunggulan harus melahirkan siswa yang inovator, bukan siswa operator, dan itu tidak harus bermodal besar.
”Pangsa pasar di Sidoarjo maupun Surabaya luas sekali, termasuk jasa foto jenazah yang sekarang marak seperti halnya jasa foto pengantin,” ungkapnya.
Menurut dia, anak SMK harus bisa buat production house sendiri. Bisa buat iklan sendiri, yaitu iklan kelahiran, kematian serta berbagai usaha.
”Bagaimana kiat lulusan SMK siap kerja? Tingkatkan skills, undang guru tamu, buat komunitas dan buat pameran kreativitas saat acara kelulusan/kenaikan kelas. Jadi PR SMKM Duta menyiapkan mental anak untuk berwirausaha sesuai dengan kegemarannya,” tutur Yonathan.
Pembicara kedua Hendrik Bayu Atmiko SKom dari Markaz Design menyampaikan, Danny dan Daffa lulusan SMKM Duta dua tahun lalu, sekarang jadi karyawannya yang ahli desain, membuat logo, dan konten.
”Keduanya dulu magang. Siswa SMK harus punya basic jiwa bisnis. Harus dilatih dengan tangguh sejak awal, karena skill entrepreneur penting. Bukan hanya bekerja di perusahaan orang,” ujarnya.
Menurut dia, dengan ilmu digital branding, harga produk bisa naik tiga kali lipat. Digital branding adalah kemampuan menjual. Bukan hanya keterampilan mendesain, tetapi juga keterampilan memenangkan pasar.
”Harus paham target yang mau diolah dan siapa pesaingnya, otomatis butuh analisa pasar yang kuat. Produk yang bagus menurut pasar bukan bagus menurut kita. Jadi survei harus dijalankan dan diterapkan dalam bisnis yang akan dijalani, baik produk nyata maupun usaha dalam bentuk jasa,” papar Hendrik.
Dia menjelaskan, fondasinya adalah melatih mindset positif siswa, mental dan attitude yang bagus, di samping produk dan market yang tepat. Di acara itu membagikan produk unggulannya, yaitu snack anak muda masa kini. (*)
Penulis Dian Rahayu Agustina Editor Sugeng Purwanto