Menyiapakan generasi yang sholeh tentunya harus dibarengi dengan menjadikan diri kita menjadi orangtua yang sholeh. Seperti ungkapan yang disampaikan K.H. Ahmad Dahlan “Karena itu aku terus memperbanyak amal dan berjuang bersama anak-anakku sekalian untuk menegakkan akhlak dan moral yang sudah bengkok. Kusadari bahwa menegakkan akhlak dan moral serta berbagai persoalan Islam yang sudah bengkok.”
Pendidikan moral merupakan pendidikan yang harusnya ditanamkan anak sedini mungkin dan berlanjut secara bertahap menuju fase dewasa. Dikatakan dalam buku yang berjudul Pendidikan Anak dalam Islam oleh DR. Abdullah Nashih ‘Ulwan bahwa “ Tidak diragukan lagi bahwa keluhuran akhlak, tingkah laku, dan watak salah buah keimanan yang tertanam dalam menumbuhkan agama yang benar. Jika seorang anak pada masa kanak-kanaknya tumbuh diatas keimanan kepada Allah, terdidik di atass rasa takut kepada-Nya, merasa diawasi olehnya, meminta pertolongan-Nya, dan berserah diri kepada-Nya, maka akan terjaga dalam dirinya kefitrahan.”.
(Baca: Cara Nyai Ahmad Dahlan Mendidik Anak dan Tiga Cara Mendidik Anak agar Shaleh)
Lantas apa yang harus dilakukan orang tua untuk mewujudkan keluarga yang sholeh? Orangtua bisa memulainya dari hal yang terkecil dalam memberikan contoh tauladan kepada anak, dengan melatih memberikan salam dan menjawab salam kepada sesama muslim, membiasakan mengekspresikan bentuk kasih sayang kepada anak, mengajarkan dan membiasakan anak berdoa sebelum melakukan aktifitas, mengajarkan anak makna bersyukur atas rahmat Allah yang kita dapat dan masih banyak contoh lain yang bisa orang tua lakukan untuk mewujudkan generasi yang sholeh.
Satu hal yang sering kita lupakan saat menjadi orang tua, bahwa amalan orang tua juga bisa berpengaruh pada kesholehan anaknya. Karena orang tua yang sholeh akan memberi kemanfaatan kepada anaknya di dunia, bahkan di akhirat kelak. Dan sebaliknya orang tua yang gemar maksiat akan memberi pengaruh buruk terhadap perkembangan pendidikan karakter anak.
Hendaklah ketika orang tua menginginkan anaknya sholeh, maka giatlah melakukan amal sholeh yang penuh keikhlasan dan senantiasa mengikuti contoh Nabi Muhammad SAW. “Yuk, menjaid ayah bunda yang sholeh”.
Penulis: Hanif Mu’allifah (Kader Nasyiatul ‘Aisyiyah Kota Malang)