PWMU.CO – Cerita di Balik Aisyiyah Tanggul Baksos Banjir Pondok Joyo. Berangkat dengan dua mobil, rombongan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Tanggul Jember menuju daerah bencana banjir di Desa Pondok Joyo Kecamatan Semboro, Sabtu (13/11/2021).
Sesampai di balai desa, rombongan disambut oleh Kepala Desa, Didik Saenulla dan istrinya, Salma. Menurut Saenulla, waktu terjadi hujan lebat pada Rabu (10/11/2021) air sungai meluap hingga menggenangi rumah sampai dada orang dewasa.
“Alhamdulillah, air mulai surut. Beberapa hari ini kami melakukan penyedotan air menggunakan lima alat. Yang sangat kami butuhkan adalah bantuan alat pengeruk sungai. Sungai Pondok Joyo semakin lama semakin dangkal. Kami sudah mengajukan berkali-kali namun belum ada tanggapan,” jelas Saenulla.
Namun dia bersyukur setelah peristiwa banjir banyak pihak berdatangan memberikan bantuan. Terutama menyediakan bantuan makanan matang dan air bersih.
Saenulla menerangkan, pihaknya belum bisa memprediksikan kapan banjir akan surut sama sekali. Hal ini dikarenakan masih sering ]turun hujan. Sungai Pondok Joyo adalah pertemuan antara beberapa sungai yang ada di Kecamatan Sumber Baru dan Tanggul.
“Waduh, Ini berarti air kiriman dari Tanggul ya Pak Kades,” gurau rombongan.
“Betul, dan yang seharusnya bertanggung jawab adalah orang Tanggul nih,” gurau balik Saenullah. Kami pun tertawa.
“Terutama kebiasaan membuang sampah ke sungai itu lho Pak Kades. Yang memperparah terjadinya banjir,” ujar Hj Luluk Cholifah, Bendahara PRA Tanggul Kulon.
Daerah Paling Terdampak
Setelah beramah tamah, istri Kades, Salma, dan salah satu aparat desa Suwarno mengantar rombongan ke daerah yang paling terdampak. Yaitu Dusun Pondok Rampal.
Tampak sepanjang jalan sampah berserakan yang menyebabkan bau tak sedap. Beberapa rumah masih tergenang air sekitar 20 cm. Begitu juga dengan area persawahan. Benar kata Luluk, tanah berem yang ditanami ketela pohon dan pisang, setelah banjir berbuah sampah.
Berkat bantuan Salma dan Wiwid—ader Pemberdayaan Masyarakat (KPM ) Desa Pondok Joyo—rombongan membagikan nasi bungkus dan air mineral. Beberapa warga terlihat masih membersihkan rumah. Namun ada juga yang sudah berktivitas berjualan sayur-mayur di halaman rumah. Ada rona \bahagia saat bertemu para korban banjir.
“Terima kasih banyak Ibu-Ibu,” kata Nur Hakim, bapak berkaos merah yang rumahnya mulai bersih.
Rombongan pun melanjutkan perjalanan ke posko banjir yang terletak di RW 5. Sepanjang jalan warga memperhatikan kehadiran ibu-ibu berseragam hijau ini. Ada yang nyeletuk dengan bahasa Madura, “Alhamdulillah bedde bantuan.”
Setelah menurunkan bantuan, rombongan melanjutkan perjalanan ke posko kedua yang terletak di RW I. Jalan desa yang sempit membuat rombongan harus bersabar jika berpapasan dengan kendaraan lain.
Di daerah ini masih banyak rumah yang tergenang air. Sesekali Suwarno berteriak kepada warga dari atas mobil, bantuan ada di posko. Ambil disana ya. (*)
Penulis Humaiyah Editor Mohammad Nurfatoni