PWMU.CO – Tiga kisah ini terbaik dalam pelatihan menulis cerita anak. Kegiatan untuk penguatan literasi guru itu diselenggarakan SD Muhammadiyah 1 Wringinanom (SD Muwri) Gresik, Sabtu (13/11/2021).
Pemateri Ichwan Arif SS MHum dari SMP Muhammadiyah 12 GKB Gresik membawakan materi bertema: “Cara Mudah Menulis Cerita Anak”. Selain diikuti guru dan karyawan SD Muri, pelatihan ini juga diikuti SD Muhammadiyah Driyorejo dan SD Muhammadiyah 1 Menganti, Gresik.
Tiga cerita pemenang I, II, dan III itu memiliki nilai yang bersaing ketat. Yaitu 89, 88, dan 87.
Cerita terbaik pertama dimenangkan Aulia Firdaus Sugiarto dari SD Muhammadiyah Driyorejo (SD Mudri), dengan judul Sahabat Kecil Baik Hati.
Firdha, sapaan akrabnya, menjelaskan isi karyanya: ada kuda yang bersahabat dengan kura-kura dan saling tolong-menolong. Namun ada jerapah yang mengejek mereka. Sampai akhirnya Jerapah membutuhkan bantuan kura-kura. Hebatnya, meski diejek, dia tetap mau membantu. Dan jerapah pun menyesali perbuatannya.
“Saya terinspirasi dari dongeng-dongeng yang pernah saya baca dan ceritanya saya ubah dan saya revisi sendiri,” tuturnya. Dia merasa bersyukur karena bisa ikut lomba menulis cerita ini yang membuatnya semakin percaya diri.
“Saya tidak menyangka bisa menjadi juara terbaik pertama. Saya berterima kasih juga kepada SD Muwri yang sudah mengundang dan menyambut dengan ramah,” ucapnya.
Firdha juga berharap, semoga ada pelatihan-pelatihan lain lagi dan SD Mudir bisa diundang lagi. “Semoga semakin sukses ke untuk SD Muwri,” ujarnya.
Risiko Jadi Orang Lain
Cerita terbaik kedua dimenangkan oleh Delima Permata Dilamsari. Juga dari SD Mudri. Judulnya: Pohon Buah Ajaib. Delima menuturkan alur ceritanya dibuat mundur. Dia menceritakan tiga orang sahabat—kuda, kelinci, jerapah—yang awalnya berkeluh kesah terhadap fisik dan keadaan yang mereka miliki.
Kemudian mereka ingin agar bisa menjadi hewan lain sesuai dengan ekspektasi dan harapan mereka. Namun, ternyata hal tersebut tidak baik untuk mereka. Ketika ketiganya berubah menjadi diri yang mereka inginkan, justru banyak sekali masalah yang lebih menyusahkan.
Akhirnya mereka ingin kembali ke diri mereka yang semula. Dan mereka bersyukur ternyata Allah telah menciptakan mereka dengan versi terbaik, dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Delima menjelaskan, dia terinspirasi dari diri sendiri dan lingkungan sekitar, di mana seringkali dirinya—dan orang lain—kurang mensyukuri nikmat dan kemampuan yang telah diberikan oleh Allah.
“Saya sering ingin berada di posisi (menjadi) orang lain yang ternyata belum tentu posisi atau keadaan tersebut baik untuk saya,” tuturnya.
Alhamdulillah, smabungnya, tidak menyangka cerita saya menjadi terbaik kedua. “Saya sangat senang dan bersyukur. Banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dalam pelatihan ini. Selain itu juga dapat menjalin silahturahmi dengan guru,” kata Delima.
Cerita terbaik ketiga dimenangkan oleh Miftakhul Muzdalifah dari SD Muwri dengan judul Kisah Kuda dan sang Tuan.
Miftah menjelaskan, cerita tersebut terinspirasi dari masa kecilnya tentang tenaga kuda, kerbau, atau sapi yang sering dijadikan penarik gerobak waktu panen di sawah.
“Alhamdulillah, banyak sekali ilmu yang didapatkan dan langsung dari pakarnya. Semoga bisa menjadikan cambuk untuk terus menulis, dan harapan saya Ingin bisa terus menulis dan karyanya berbobot,” ungkapnya.
Tiga Cerita Terbaik
Juara I Aulia Firdaus Sugiarto, Sahabat Kecil Baik Hati, SD Muhammadiyah Driyorejo.
Juara II Delima Permata Dilamsari, Pohon Buah Ajaib, SD Muhammadiyah Driyorejo.
Juara III Miftakhul Muzdalifah, Kisah Kuda dan sang Tuan, SD Muhammadiyah 1 Wringinanom.
Selamat! (*)
Penulis Ayu Intan Sari Editor Mohammad Nurfatoni