PWMU.CO – Sejarah itu dapat diukir oleh siapa pun. Maka, jika ingin berarti, bikinlah sejarah hidup. Demikian diungkapkan oleh Fathurrahim Syuhadi Ketua Kwarda Hizbul Wathan Lamongan pada pembukaan Ceria Pandu Athfal (CPA).
Fathurrahim mengatakan, para Pandu Athfal (usia 6-10 tahun) yang mengikuti CPA ini termasuk telah mengukir sejarah hidup. “Dengan mengikuti CPA ini, berarti kalian telah mengukir sejarah baru.” Meski banyak suka duka selama tiga hari mengikuti CPA, Fathurrahim mengatakan bahwa itu bagian dari mengukir sejarah.
(Baca: Touring Silaturrahmi Musywil ke-4 HW, Cara untuk Tumbuhkan Semangat Kepanduan pada Anak Muda)
Fathurrahim juga berpesan bahwa Pandu Athfal harus belajar mandiri. “Mungkin di rumah kalian selalu minta dilayani oleh orang tuanya. Maka di perkemahan ini semua harus dilaksanakan dengan mandiri,” jelasnya. Anak-anak, lanjut dia, harus belajar menghargai sesama teman.
Kepada pwmu.co, Fathurrahim menjelaskan bahwa dengan berkemah CPA ini para Pandu Athfal dilatih untuk meningkatkan keimanan, ibadah, dan meningkatkan rasa bersyukur, serta menjalin silaturrahim. “Di samping itu para Pandu Athfal juga dididik menjaga akhlaqul karimah.”
(Baca juga: Pandu HW Jangan Dipandang Sebelah Mata dan Bukan Hanya Pandu HW, Ketrampilan Pembina HW pun Di-Upgrade)
Selama 3 hari (21-23/12) 300 peserta mengikuti CPA yang dilaksanakan di Bumi Perkemahan Puncakwangi Babat. Dalam CPA juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti pentas seni , lomba-lomba yang memperebutkan tropi Ketua HW Kwarda Lamongan.
Sementara itu perkemahan di Kwarcab Solokuro dilaksanakan di Perkampungan HW Sugihan. “Tidak kurang 100 peserta CPA ini penuh semangat mengikuti yang dilaksanakan terkait dengan peringatan Milad Muhammadiyah ke-107 dan kebangkitan Hizbul Wathan,” ujar Fathurrahim. (Uzlifah)