PWMU.CO– Tapak Suci Smamita menorehkan prestasi kembali di Kejuaraan Pencak Silat Nasional yang diselenggarakan oleh HMJ Pendidikan Kepelatihan Olahraga Unesa pada 23 – 24 Oktober.
Di ajang ini, Tapak Suci Smamita menurunkan 12 atlet silat bidang seni kategori tunggal putri, tunggal putra, maupun beregu putri.
Hasilnya menyabet 12 medali sekaligus yang terdiri dari 1 medali perak dan 11 medali perunggu. Peraih medali perunggu, Nailah Tsabitah dari XII IPA 6, sering mengikuti perlombaan pencak silat dan juara.
Pada kejuaraan kali ini, Nailah mengikuti perlombaan bidang seni. Biasanya mengikuti turun di petarung. ”Saya sangat antusias mengikuti perlombaan, karena kalau bidang seni itu sesuatu yang baru buat saya. Saya berangkat dari basic petarung lalu ditempatkan di bidang yang harus mengingat dan mengimprovasi gerakan dalam gelanggang. Alhamdulilah semuanya bisa saya hadapi berkat pelatih saya dan teman-teman Tapak Suci Smamita,” ujarnya.
Nailah mengatakan, tertarik dan menggemari Tapak Suci sejak SD. ”Saya bergabung dengan Tapak Suci ketika SD. Alhamdulillah sampai saat ini masih diberi kesempatan tetap ikut dalam perguruan ini walaupun sempat rehat bentar waktu SMP,” jelasnya.
Ia menambahkan, sangat senang bisa kenal dan tergabung di Tapak Suci lagi. Atlet-atlet dan pelatih selalu mendukung prestasi dalam bentuk apapun. Selain kuat fisik juga diajarkan kuat mental serta mengamalkan slogan ’Dengan iman dan akhlak saya menjadi kuat, tanpa iman dan akhlak saya menjadi lemah.”
Berbeda dengan Cy Naomi Ichi dari X IPA 5 Smamita, peraih medali perak. Dia mengaku baru pertama kali mengikuti ajang kejuaraan pencak silat di SMA dan berhasil meraih juara.
”Ini kejuaraan pencak silat pertama yang saya ikuti di SMA, alhamdulilah bisa mendapatkan medali. Ada beberapa perlombaan yang saya ikuti sebelumnya, tapi sayang belum mendapatkan hasil. Ya ini medali pertama saya,” katanya.
Naomi menjelaskan sempat pesimistis. Sebab persiapan hanya sebulan. Jadi berlatih sebisanya. ”Mengetahui peserta tidak hanya dari perguruan Tapak Suci cukup membuat saya pesimis. Apalagi waktu melihat siapa saingan dalam kelompok saya benar-benar sudah berpengalaman dalam seni tunggal,” katanya.
Wakasek Kesiswaan Edwin Yogi sangat bangga dengan prestasi siswanya. ”Saya sangat bangga dengan pencapaian ini. Smamita sangat mengapresiasi semua siswa yang berprestasi baik bidang akademik maupun non akademik. Semua siswa memiliki keunikan serta bakat minatnya, sehingga perlu di maksimalkan keahliannya,” ungkapnya. (*)
Penulis Niar Wulandari Editor Sugeng Purwanto