PWMU.CO – Smamda Surabaya gelar upacara Milad Muhammadiyah ke-109 secara hybrid yang diikuti siswa kelas XI sesi pagi secara offline dan siswa kelas X dan XII secara online, Kamis (18/11/21).
Koordinator Tim IT SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya Supriyadi SKom mengatakan kegiatan ini juga diikuti guru dan karyawan. Untuk memfasilitasi ini, kami tim IT menyediakan perlengkapan untuk menunjang kesuksesan hybrid-nya secara maksimal.
“Dalam kegiatan ini tetap memperhatikan protokol kesehatan. Sebelum masuk ke kompleks sekolah, peserta upacara melalui proses screening suhu dan diwajibkan untuk mencuci tangan serta tetap menggunakan masker,” ujarnya.
Justru semakin Besar
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya Drs H Saifudin Zaini MPdI dalam amanatnya mengatakan bahwa Muhammadiyah secara usia sudah cukup tua.
“Ada dua kemungkinan ketika orang semakin menua. Apakah semakin loyo, atau semakin kuat,” ujar sosok yang pernah menjabat sebagai bendahara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur periode 2010-2015 tersebut.
Dalam perkembangnya Muhammadiyah, lanjutnya, tidak berarti tidak mendapatkan masalah. Justru semakin besar, maka semakin besar pula masalah yang dihadapi. Dengan semakin besarnya masalah ini, Muhammadiyah harus terus melangkah dengan optimis.
Optimis Hadapi Pandemi
Saifudin Zaini mengungkapkan dengan tema Optimisme Menghadapi Covid-19 diharapkan bahwa apapun kondisinya, kegiatan dakwah tetap berjalan bahkan lebih giat lagi. Gerakan dakwah harus dilanjutkan dan berjalan di tengah-tengah masyarakat. Inilah semangat kita bersama.
“Dakwah di Smamda Surabaya juga begitu. Kepala sekolah kepada guru, guru kepada siswa, dan semua warga Smamda kepada umat, harus tetap berjalan maksimal,” ujarnya Bendahara Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur itu.
Dakwah ini, lanjutnya, akan terus didengungkan dan dilaksanakan. Di Milad Muhammadiyah ini kita harus optimis dalam menjalankan dakwah ini.
Dia berpesan agar selalu menyertakan pertolongan Allah dalam segala aktivitas dakwah. “Kita tanpa bantuan Allah, kita bukan siapa-siapa,” pungkas dosen Agama Islam UM Surabaya. (*)
Penulis Muhammad Zarkasi. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.