PWMU.CO– Muhammadiyah resmi tangani universitas internasional setelah Prof Dr Haedar Nashir MSi menandatangani prasasti pendirian empat perguruan tinggi baru pada Milad Muhammadiyah ke-109, Kamis (18/11/21).
Empat perguruan tinggi itu Universiti Muhammadiyah Malaysia (Umam), Muhammadiyah Australian College (MAC), Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMU), dan Dasron Hamid Research and Innovation Center di UMY.
Dihubungi melalui WhatsApp, Jumat (19/11/21), Board of Governance (BoG) Umam, Prof Bambang Setiaji, mengatakan, momen ini bisa menjadi sejarah pertama kali Persyarikatan melangkahkan kaki mendirikan amal usaha ke luar negeri.
”Pada Milad ke-109 ini menjadi penanda pada tahun ini 2021. Ke depan diharapkan ada AUM-AUM di beberapa negara. Kita membidik Mesir, di sana biaya hidup murah,” ujarnya.
Bambang Setiaji menjelaskan, UMAM sudah mendapat izin dari Menteri Pendidikan Malaysia tiga bulan lalu. Sekarang sedang mendapat bimbingan oleh Badan Penjamin Mutu Malaysia.
”Mereka melakukan audit sistem, seperti gedung, kelengkapan gedung dan keamanannya, sistem administrasi akademik dan umum, berbasis IT, perpustakaan, dan laboratorium,” ungkapnya.
Dia memaparkan, baru bulan Agustus 2022 nanti diperkirakan bisa menerima mahasiswa baru. Sekarang tahap perbaikan gedung. Sementara ini memakai gedung pinjaman Kerajaan Perlis, negara bagian di Malaysia lokasi berdirinya Umam.
”Nanti lima tahun ke depan diharapkan sudah ada gedung sendiri atau mengganti gedung kerajaan itu atau membeli gedung itu,” tuturnya.
Bermain Tingkat Internasional
Bambang Setiaji mengatakan, perlu ada konsorsium-konsorsium Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM). Diharap PTM senang dengan konsorsium berjamaah yang merupakan inti ajaran Islam dan senang dengan bermain di luar negeri. ”Bermain di universitas adalah bermain di tingkat internasional,” tuturnya.
Dia mengatakan, kita tidak lagi bermain di tingkat lokal. Universitas-universitas di dunia sejak zaman Islam di Bagdad bermain internasional. Universitas sekarang, di Barat dan Asia Utara juga bermain internasional.
”Kita jangan lokal. Kita akan jadi ringan dengan berjamaah, konsorsium. Ajaran jamaah artinya kolaborasi yang merupakan kompetensi abad 21,” katanya.
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah Prof H Lincolin Arsyad MSc PhD mengatakan, Muhammadiyah ingin mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi.
”Dengan penandatanganan prasasti oleh Ketua PP Muhammadiyah ini akan menjadi semangat kita untuk terus pengembangan pendidikan yang berkualitas dari TK sampai Perguruan Tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif Editor Sugeng Purwanto