PWMU.CO– Upacara Milad Muhammadiyah ke-109 memberikan kesan tersendiri bagi siswa SD Alam Muhammadiyah Kedanyang (SD Almadany) Kebomas yang ditunjuk sebagai petugas, Kamis (18/11/2021).
Sebegai siswa angkatan pertama SD Almadany, siswa-siswi kelas IV ini mendapatkan tantangan dan pengalaman luar biasa saat ditunjuk menjadi petugas upacara.
Semenjak SD ini beroperasi pada Tahun Pelajaran 2018/2019, mereka pernah bertugas sebagai petugas apel setiap pagi, namun rasanya berbeda dengan tugas hari itu.
Saat pandemi Covid-19 melanda, mereka sama sekali tidak pernah lagi bertugas di apel pagi.
Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Gresik, Hilmi Aziz MPdI yang didapuk sebagai pembina upacara mengungkapkan rasa bangganya. “Luar biasa, petugas upacara menjalankan tugasnya dengan baik,” katanya.
Sebagai pemimpin upacara Muhammad Danish Hanafi sempat grogi. “Saya gugup ustadz,” ujarnya saat akan bertugas.
Guru meminta dia bersikap tenang dan rileks agar bisa tampil maksimal tanpa beban. Akhirnya dia mampu menjalankan dengan baik hingga upacara selesai.
Apalagi saat Ustadz Hilmi Azis menghampirinya sebelum meninggalkan lapangan upacara, dan mengucapkan selamat telah menjalankan tugas dengan baik.
Andhika Rifki Arsaviansyah menuturkan rasa bangganya bisa terlibat sebagai pemimpin pasukan di upacara milad ini. “Bangga dan senang rasanya,” ujarnya.
Begitupun Kayra Allena Makayla Putri yang merasa sangat senang sekali. “Karena ini menjadi pengalaman pertama Kayra sebagai petugas upacara,” ujar siswi yang bertugas sebagai pembawa acara ini.
Rasa senang juga dirasakan Nadine Nayyara Azkiyadina Zain yang menjadi dirigen lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah.
“Sangat senang sekali, ini pengalaman berharga,” ujarnya. Siswi mutasi dari SDN di Surabaya ini berharap pada kesempatan lain ia terpilih lagi dan merasakan menjadi petugas upacara dengan tugas lainnya.
Hanifah Arin Widiyangmuda yang bertugas sebagai pembaca doa sangat bangga dan senang sekali, “Arin senang sekali ustadz. Apalagi ini upacara pertama di SD Almadany” ungkapnya.
Tak lupa Arin berdoa semoga SD Almadany dan Muhammadiyan semakin maju dan mencetak generasi unggul yang berakhlakul karimah.
Arin menambahkan jadi tahu bagaimana menjadi petugas upacara yang sebenarnya setelah sebelumnya hanya lihat di TV.
Syukur diungkapkan Isra Kenzie Nazhari karena dipercaya sebagai pembaca Janji Pelajar Muhammadiyah.
“Meski di kelas sering memimpin membaca Janji Pelajar, tapi memimpin di lapangan upacara ada rasa takut, dan (badan) gemetar” ujarnya.
Kenzie jadi berani, wawasannya bertambah, mendapat pengalaman baru dan percaya diri.
Kalila Ganeshia Maulida begitu exited sekali, “ saat pertama berlatih, gerakanku seperti bagong (kaki dan tangan kanan bergerak bersamaan” ujar siswi yang bertugas sebagai pemimpin pasukan II ini. Kalilila bercerita setiapkali pulang latihan dia hafalkan dan praktikkan gerakannya.
Pemimpin Pasukan III dipercayakan kepada Khansa Aghniya Jasmine. “Alhamdulillah, lega rasanya,” ungkap siswi yang hobinya bersepeda saat berangkat sekolah ini.
Kayla Shafa Arcilla senang terpilih sebagai petugas upacara. ”Ini pengalaman baru,” ungkapnya.
Awalnya Chia bingung harus bagaimana bertugas sebagai petugas kesehatan, karena ketika latihan tidak diberitahu tugasnya bagaimana.
Kemudian ditanyakan ke mamanya, Chia baru mengerti tugasnya yaitu menolong apabila peserta upacara yang sakit.
Chia tidak sendiri bertugas sebagai petugas kesehatan, ada Aisyah Jasmine Zain yang mendampinginya. Aisyahpun senang dipercaya sebagai petugas kesehatan di upacara milad ini.
Penulis Mahfudz Efendi