PWMU.CO – Musypimcab Ungkap Program-Program Unggulan Aisyiyah GKB. Musyawarah Pimpinan Cabang (Musypimcab) II diselenggarakan Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) GKB, Ahad (21/11/2021) pagi.
Di Cordoba Convention Hall SMA Muhammadiyah 10 GKB Gresik (Smamio), Sekretaris PCA GKB Ayu Mira ST SPd menyatakan, “Aisyiyah krisis kader, maka perlu dilakukan pembinaan kader!”
Dengan begitu, lanjut Ayu—panggilan akrabnya—selain bisa mengatasi krisis kader sebaik mungkin, insyaallah bisa membangkitkan kembali semangat gerakan Aisyiyah. Jadi, dari Musypimcab itu Ayu berharap, “Semoga bisa menghasilkan program-program yang bermaslahat bagi umat.”
Sejalan dengan Ayu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB Muhammad Djufri BE SSos dalam pidato iftitahnya menegaskan, “Krisis kader tidak hanya di Aisyiyah GKB!”
Menurutnya, Muhammadiyah pun kehabisan kader karena setelah anak-anak sekolah di perguruan tinggi, mereka lebih banyak berkiprah di luar. Djufri memotivasi, “Gerakan Muhammadiyah tidak boleh rapuh dan loyo hanya karena tidak ada kader!”
Dia mengimbau agar pimpinan ranting maupun cabang Aisyiyah tidak berkecil hati. Karena ada Majelis Informasi Komunikasi (Infokom), Pustaka, dan Pembina Organisasi Otonom (Ortom) di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB. “Mohon japri, memberi tembusan agar kita bisa membantu. Kita ingin bisa baik bersama-sama,” tuturnya.
Bersinergi, Kembangkan Amal Usaha
Meski krisis kader, kata Djufri, kita bisa membuktikan kehadiran Muhammadiyah punya arti besar di masyarakat. Ini terbukti dengan kiprahnya di Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB sejak tahun 2000. “Sudah 21 tahun! Menjadi pimpinan cabang yang terombang-ambing, sekarang sudah punya 16 AUM (amal usaha Muhammadiyah),” ujarnya.
Menempuh perjalanan panjang, PCM GKB dulu diresmikan menjadi pimpinan cabang istimewa oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur alm Abdul Rohim Nur. Istimewa, karena berdiri di dua kecamatan, Kebomas dan Manyar. “Sekarang AUM sudah ada yang di PPS, tidak hanya di GKB,” tambahnya.
Mudah-mudahan, Djufri berharap dari Musypimcab ini, PCA GKB juga dapat mengembangkan beberapa amal usaha. “AUM harus dan wajib mengembang, tidak hanya klinik saja,” tutur Djufri.
Agar bisa mengembangkan AUM, Djufri menekankan pentingnya bersinergi. “Harus sinergi dengan PCM GKB!” tegasnya. Dia menggarisbawahi kata ‘merekat persatuan’ pada tema kegiatan yang berarti bersinergi.
Kali ini, PCA GKB mengangkat tema “Dinamisasi Gerakan Perempuan Merekat Persatuan, Menebar Kebaikan di Masa Pandemi”. Djufri mengimbau, “Meski dinamis, tapi tetap ada sinergi.”
Dia juga berharap, “Dari diskusi siang ini bisa menghasilkan keputusan-keputusan yang indah. Menjadi tolak ukur ke depan mampu mencapai sesuatu yang lebih baik dari hari ini.”
Rangkaian Kegiatan
Usai Djufri menyatakan Musypimcab dibuka, berjalanlah serangkaian acara hingga siang itu. Anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Gresik Dr Mukminatus Sholihah MSi membeberkan “Strategi Penguatan Program ‘Aisyiyah pada Masa Pandemi Covid-19”.
Pada pleno pertama, Anggota PCA GKB menyosialisasi hasil Musypimda dan membacakan laporan tahunan. Mereka adalah Dewi Fatimah SAg, Umu Sholichah SPd, Siti Nihlawati MPd, Endah Nuraeni SPd, dan Fatmawati SE. Pada pleno kedua, 6 ketua atau perwakilan Pimpinan Ranting Aisyiyah menyampaikan laporan potret dinamika rantingnya masing-masing.
Terakhir, sidang empat komisi digelar tertutup di empat ruangan. Yaitu Komisi I yang meliputi program umum dan organisasi, Komisi II yang meliputi Majelis Tabligh dan Majelis Kader, Komisi III meliputi Majelis Dikdasmen dan Majelis Ekonomi, serta Komisi IV meliputi Majelis Kesehatan dan Majelis Kesos. Berselang sekitar 15 menit kemudian, pada pleno ketiga, masing-masing ketua sidang komisi membacakan hasil sidangnya.
Program Unggulan PCA GKB
Ketika Dewi Fatimah beserta jajarannya juga menerangkan Laporan Tahunan Pimpinan Cabang Aisyiyah Gresik Kota Baru (GKB) Tahun 2018–2020, terungkap program unggulan di setiap divisi. Berikut program-program unggulan PCA GKB.
Di Majelis Tabligh, ada Pengajian Keluarga Sakinah, pelatihan muballighot, pengajian anjangsana dari ranting ke ranting, dan Pengajian Ahad Pagi Fiqih Wanita. Majelis Ekonomi telah melaksanakan program kantin kejujuran dan cooking class. Selain itu, ada pengadaan seragam untuk anggota dan pemberdayaan UMKM Aisyiyah.
Di Majelis Dikdasmen, telah dilaksanakan lima program unggulan. Pertama, mengikutsertakan guru/kepala TPQ dalam pertemuan guru se-Kecamatan Manyar dan Kabupaten Gresik. Kedua, mengikuti Lomba Tarjim Kids di Masjid Agung Gresik. Ketiga, Tarjim Kids bagi santri TPQ seminggu sekali. Keempat, pembagian takjil pada bulan Ramadhan. Terakhir, outbond santri.
Adapun Majelis Kader sudah menggelar pelatihan mubalighat, pengajian penguatan Ideologi Muhammadiyah/Aisyiyah, pembentukan Korps Muballighot Aisyiyah, dan membantu pendirian PCNA di GKB.
Pada Majelis Kesos, telah melakukan udhiyah Idul Qurban, bakti sosial pembagian sembako dan pengobatan gratis di klinik, serta membentuk Tim Kifama (perawatan jenazah Aisyiyah). Tak hanya itu, Majelis Kesos juga memberi bantuan kepada korban bencana alam dan menyantuni anak yatim. (*)
Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni