PWMU.CO– LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) diadakan SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita). Pelatihan dengan tema Build Solidarity with Integrity berlangsung di Gunung Bale Resort Trawas, Jumat – Sabtu (19-20/11/2021).
LDKS ini diikuti oleh semua kelas X yang berjumlah 184 siswa serta Ortom Smamita kelas XI dari IPM, HW, dan Tapak Suci berjumlah 34 siswa. Kegiatan ini bertujuan siswa-siswi Smamita mempunyai jiwa kepemimpinan, disiplin, serta tanggung jawab yang tinggi.
Peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa berangkat ke Trawas pukul 07.30 pada hari Jumat. Setibanya di lokasi langsung berkumpul sesuai dengan kelompoknya yang sudah dibagi satu pekan sebelum acara LDKS dilakukan.
Setiap kelompok dibedakan dengan slayer berwarna-warni mulai dari kuning, abu-abu, biru, merah muda, serta warna lainnya. Acara berlangsung dengan heboh. Pasalnya setiap kelompok tampil dengan yel-yel meriah. Selanjutnya seluruh peserta mengikuti shalat Jumat.
Acara berlanjut dengan kegiatan PBB (Pelatihan Baris-Berbaris) dipandu oleh Koramil setempat. Para peserta LDKS sangat antusias mengikuti pelatihan yang mengharuskan mereka bersikap tegas dan cekatan.
Peserta LDKS dari Ortom IPM, Niswah Rifda Sakinah kelas XI IPA 4 mengatakan, kegiatan PBB sangat seru. “Seru banget PBB-nya dengan aneka pola baris. Seru lagi ketika latihan bersembunyi saat ada bahaya, danharus lari-lari mencari tempat sembunyi,“ ucapnya.
Materi selanjutnya disampaikan oleh Wakasek Kesiswaan Edwin Yogi yang menyampaikan materi leadership. Pada materi ini dijelaskan bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik. Tentunya ini materi menarik bagi peserta untuk belajar menjadi sosok pemimpin yang baik dari usia masa sekolah seperti sekarang.
Kegiatan malam hari diisi materi integritas oleh Irma Rusdiana, Wakasek Kurikulum, yang mengatakan, integritas itu membetuk kepibadian.
“Pribadi yang berintegritas itu pribadi yang mempertahankan tingkat kejujuran dan etika yang tinggi dalam perkataan dan tindakannya sehari-hari. Pribadi berintegritas itu orang-orang yang kompeten, teliti dan andal dalam berperilaku, dapat dipercaya oleh rekan kerjanya, bawahan, dan atasannya serta pihak luar. Mereka yang berintegritas juga memperlakukan orang lain dengan adil,“ jelasnya.
Acara tidak berhenti di situ, setelah pemberian materi para peserta diajak untuk mengitari api unggun dengan bernyanyi bersama. Setiap kelompok dipanggil bergantian untuk menampilkan bakat siswa per kelompok. Acara ini membuat suasana semakin meriah di malam hari. Kegiatan selesai pukul 22.00. Lantas peserta istirahat.
Pukul 02.30 para peserta diajak melaksanakan shalat tahajud. Dilanjutkan dengan muhasabah (instropeksi diri) dipandu oleh Emil Mukhtar, Wakasek Humas.
Pada acara ini berlangsung dengan haru. Pasalnya peserta diajak untuk memperhatikan dan merenung hal-hal baik dan buruk yang telah dilakukan sebagai bentuk evaluasi diri. Setelah muhasabah peserta melaksanakan shalat Subuh.
Setela mandi, acara dimulai kembali pukul 06.00 dengan senam pagi bersama dan outbound dipandu oleh HW. Games yang diberikan bervariasi mulai bermain air, estafet tongkat, menggiring bola, dan masih banyak lagi. Setiap peserta saling bekerja sama agar kelompoknya menjadi pemenang.
“Wahh seru banget outboundnya. Dari sekian acara paling suka di bagian outbound. Apalagi yang main air. Ya intinya semua games melatih kekompakan dan kerja sama tim biar bisa jadi pemenang. Saya dan tim sudah berusaha agar jadi pemenang, “ ungkap Qattrunada Shofia X IPS 1.
Rangkaian acara diakhiri dengan penutupan LDKS. Lalu persiapan kembali ke Sidoarjo. Kegiatan yang sangat seru ini sangat disukai oleh seluruh peserta, apalagi mereka berharap tahun depan bisa mengikuti LDKS kembali.
Pelaksanaan LDKS saat pandemi Covid-19 perlu izin orangtua. Mochammad Junaidi, ketua LDKS mengatakan, sebelum pelaksanaan menyebarkan angket kepada wali siswa sebagai bentuk perizinan. “Angket wali siswa untuk mengetahui aspirasi perlu tidaknya acara ini untuk anaknya. Hasilnya sebagian besar wali siswa mengizinkan. Alhamdulilah pelaksanaan LDKS berjalan dengan sangat lancar tanpa ada kendala apapun. Kegiatan ini tidak bisa berjalan tanpa kerja sama antara sekolah dengan wali siswa,“ tuturnya.
Penulis Niar Wulandari Editor Sugeng Purwanto